Neraca itu kayak foto selfie keuangan perusahaan. Dia nunjukin gimana kondisi uang perusahaan pada waktu tertentu. Penting banget karena:
1. Buat ngecek "kesehatan" perusahaan. Dari neraca, kita bisa liat perusahaan punya aset berapa, utangnya berapa, dll.
2. Bantu ambil keputusan. Misal, dari neraca kita bisa tau apa perusahaan punya cukup uang buat beli mesin baru.
3. Ngasih info ke investor. Mereka bisa liat apa perusahaan kita worth buat diinvestasiin.
4. Buat ngurus pajak. Pemerintah butuh neraca buat ngitung pajak yang harus dibayar.
Contohnya:
PT Jaya Makmur punya neraca yang nunjukin:
Aset: Rp 1 miliar
Utang: Rp 400 juta
Modal: Rp 600 juta
Dari sini, kita bisa liat kalo perusahaan punya lebih banyak aset dari pada utang. Itu tanda bagus!.
Sumber:
Kieso, D.E., Weygandt, J.J., & Warfield, T.D. (2018). Intermediate Accounting: IFRS Edition. John Wiley & Sons.
Kita bahas jenis-jenis laporan keuangan selain neraca! Jadi, selain neraca, ada beberapa laporan keuangan lainnya yang penting banget buat dipahami:
1. Laporan Laba Rugi, Ini tuh kayak catatan "dapet uang berapa, keluar uang berapa" dalam periode tertentu. Misalnya, kita punya warung kopi. Laporan laba rugi bakal nunjukin berapa duit yang masuk dari jualan kopi, terus berapa uang yang keluar buat beli biji kopi, bayar listrik, sama gaji barista. Dari situ, kita bisa tau untung atau ruginya.
Contohnya:
Pendapatan dari jualan kopi: Rp10.000.000
Biaya-biaya: Rp7.000.000
Laba bersih: Rp3.000.000
2. Laporan Arus Kas, ini lebih ke "uang fisik" nya. Laporan ini ngejelasin gimana uang kita ngalir masuk dan keluar. Ada tiga bagian: operasional (dari bisnis utama), investasi (beli atau jual aset), dan pendanaan (utang atau modal).
Contohnya, masih dari warung tadi:
Arus kas dari operasional: +Rp5.000.000 (dari jualan kopi)
Arus kas dari investasi: -Rp2.000.000 (beli mesin kopi baru)
Arus kas dari pendanaan: +Rp3.000.000 (pinjem dari temen buat modal)
3. Laporan Perubahan Modal, Ini ngejelasin perubahan modal pemilik selama periode tertentu. Intinya, gimana kondisi "tabungan" bisnis kita berubah.
Contohnya:
Modal awal: Rp50.000.000
Laba bersih: +Rp3.000.000
Pengambilan pemilik: -Rp1.000.000
Modal akhir: Rp52.000.000
Sumber:
Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2018). Financial Accounting (11th ed.). John Wiley & Sons, Inc.
Soal aktiva dan pasiva yang sering dipake sama perusahaan. Jadi gini, sebenernya dua-duanya tuh penting dan dipake terus sama perusahaan. Tapi kalo ngomongin mana yang lebih sering, biasanya perusahaan lebih fokus ke aktiva. Kenapa? Karena aktiva itu kayak "senjata" perusahaan buat menghasilkan uang!
Contohnya:
1. Kas: Duit cash yang dipake buat operasional sehari-hari.
2. Inventori: Barang-barang yang siap dijual ke pelanggan.
3. Peralatan: Mesin-mesin atau komputer buat ngedukung kerja.