Nia melangkah meninggalkanku. Aku lalu menghampiri Antariksa yang sedang berdiri dengan Elang. Aku raih tangan dua lelakiku itu dan aku ajak meninggalkan pemakaman. Antariksa memeluk pundakku, sedangkan tangan Elang  aku genggam erat dan penuh cinta.
Angin memburai lembut. Pokok-pokok pohon kamboja begitu teguh menjaga nisan-nisan yang bertebaran itu. Bunga-bunga mawar wangi di atas gundukan-gundukan tanah. Aku melingkarkan tanganku di pinggang Antariksa. Menembus kerumunan orang dan berjalan tanpa kata menuju lapangan parkir. (Anggie D. Widowati)
Note: Cerita-cerita ini diadaptasikan dari kisah nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H