Mohon tunggu...
Anggi Aminullah
Anggi Aminullah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa/Universitas Muhammadiyah Jember

Baca berita menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Kolaborasi 055 Dampingi Warga Desa Seputih

24 Agustus 2023   08:13 Diperbarui: 24 Agustus 2023   08:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Selasa (15/08/2023), mahasiswa KKN Kolaboratif 055 Seputih melakukan pendampingan pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi. Pembuatan pupuk kompos tersebut dilakukan di salah satu dusun di Desa Seputih yaitu Dusun Tetelan. Pembuatan pupuk dilakukan di dusun Tetelan karena Dusun tersebut warganya banyak yang beternak sapi. Pembuatan kompos didampingi oleh Kepala Dusun Tetelan dan Ketua RT setempat. Praktek pembuatan pupuk dilakukan di salah satu kandang sapi milik warga setempat.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Kompos adalah bahan-bahan organik (sampah organik) yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme (bakteri pembusuk ) yang bekerja di dalamnya. Kotoran sapi merupakan salah satu bahan yang mempunyai potensi untuk dijadikan kompos. Kotoran sapi mengandung unsur hara antara lain nitrogen 0,33%, fosfor 0,11%, kalium 0,13%, kalsium 0,26%. Pupuk kompos merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami daripada bahan pembenah buatan/sintetis. Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro N,P,K rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. (Wadi et al, 2021).

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Proses pembuatan pupuk kompos kotoran sapi dilakukan dengan alat dan bahan sebagai berikut.

Bahan :

  1. Kotoran sapi 

  2. Sekam padi

  3. EM4

  4. Air cucian beras

  5. Air gula

Alat yang diperlukan :

  1. Cangkul 1 buah untuk mengaduk bahan kompos dan melakukan pembalikan.

  2. Botol buah untuk mengambil air dan mengencerkan gula

  3. Ember untuk mengemas kompos.

Cara pembuatan :

  1. Bahan kompos disiapkan kotoran sapi dibawah dan sekam padi di atasnya.

  2. Taburkan cairan EM4 dan air cucian beras secara merata.

  3. Gula diencerkan dan disiramkan merata di atas adukan.

  4. Aduk bahan kompos sampai rata.

  5. Atur kelembaban 60% dengan ciri bila digenggam tidak pecah, tidak ada tetesan air dan tangan tidak basah.

  6. Apabila kurang lembab ditambah air secukupnya.

  7. Bahan yang sudah diaduk dimasukkan ke dalam ember.

  8. Pembalikan dilakukan setiap minggu.

  9. Pengecekan proses pengomposan dilakukan pada hari ketiga, apabila terasa panas, maka terjadi proses pengomposan.

  10. Proses pengomposan berlangsung selama 3 minggu.

  11. Setelah 3 minggu kompos sudah jadi ditandai dengan bahan kompos tidak panas dan tidak bau.

Ciri-ciri kompos sudah jadi dan baik adalah:

  1. Warna kompos coklat kehitaman

  2. Aroma kompos yang baik tidak menyengat, tetapi mengeluarkan aroma seperti bau tanah atau bau humus hutan

  3. Apabila dipegang dan dikepal, kompos akan menggumpal. Apabila ditekan dengan lunak, gumpalan kompos akan hancur dengan mudah.

Pendampingan pupuk kompos kotoran sapi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengubah limbah menjadi berkah. Masyarakat desa yang memiliki sapi dapat mengelola kotoran yang ada menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan secara pribadi ataupun dijual. Masyarakat dapat membuat lingkungan menjadi lebih bersih. Pupuk dapat digunakan untuk menyuburkan tanah sawah warga desa. Apabila produksi pupuk dalam jumlah yang banyak, warga juga dapat menjualnya kepada kios-kios tanaman ataupun menjualnya secara online.

Editor: Moh.zandy abigail, Hilalaiyatu Darojah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun