5. Praktik baik yang telah dilaksanakan ini dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka 1-20, mengamatai kartu angka, dan menghitung jumlah miniatur wortel 3 dimensi sesuai dengan kartu angka yang guru sebutkan.
5. Hasil refleksi penilaian kegiatan mengenal angka 1-20 melalui permainan kantong kelinci pintar, dari 10 anak yang hadir, dua anak yang masih mengulang kembali kegiatan mengenal angka 1-20 ini, secara keseluruhan presentase mencapai sekitar 80% untuk upaya meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal angka 1-20. Hal yang guru lakukan untuk dua anak yang masih perlu bimbingan dalam mengenal angka 1-20 ini adalah melakukan bimbingan dan motivasi kembali secara pribadi ketika jam istirahat sambil bermain kartu angka ketika bermain pasir, dengan mencari kartu angka yang disembunyikan di dalam pasir, dan menyebutkan angka 1-20 sambil menunjuk kartu angkanya.
Praktik baik yang telah dilaksanakan mendapat respon baik dari teman sejawat selaku observer. Dengan memberikan komentar bahwa praktik baik ini sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal simbol huruf karena menggunakan permainan yang menarik perhatian anak dan anak terlihat antusias ingin menjadi yang pertama mencoba permainan ini. Praktik baik ini juga mengupas tentang tema sesuai dengan pertanyaan kalimat pemantik 5W1H sebagai penerapan perkembangan berfikir HOTS. dan anak terlibat aktif dalam diskusi di kelas. Praktik telah dilaksanakan dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik abad 21.
Faktor keberhasilannya diantaranya adalah adanya dukungan berbagai pihak terutama kepala sekolah yang telah membantu mengakomodasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam praktik baik, sarana dan prasarana yang memadai, pemilihan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, kerjasama antara teman sejawat dengan memberikan saran dan masukan dalam hal pemilihan ide dalam pembuatan media, membantu dalam hal dokumentasi, dan rancangan pembelajaran yang interaktif.
Refleksi PPL 4
1. Siswa menjadi lebih aktif dan interaktif dalam proses pembelajaran karena media yang digunakan adalah media konkret, miniatur, dan menggunakan pemanfaatan TPACK dalam pembelajaran.
2. Siswa mengamati media yang digunakan guru saat bercerita, terdapat bentuk miniatur ayam jago, ayam betina, dan 3 anak ayam. Media ini sangat menarik perhatian anak, hal ini dibuktikan dengan anak-anak yang antusias maju ke depan untuk melihat media wayang kardus ini agar lebih terlihat, anak pun antusias ingin memegang wayang miniatur ayam ini dan ingin mencoba bercerita menggunakan media wayang kardus ini.
3. Anak terlihat senang dan antusias mengikuti pembelajaran karena media yang interaktif dan diskusi yang dilakukan didalam kelas melibatkan seluruh anak ketika kegiatan tanyajawab.
4. Ketika kegiatan penutup, guru bertanya kegiatan apa yang paling anak sukai, dari 10 anak yang hadir 7 diantaranya memilih bercerita menggunakan wayang kardus miniatur ayam sebagai kegiatan yang paling disukai.
5. Praktik baik yang telah dilaksanakan ini dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan anak dalam meningkatkan kemampuan Bahasa reseptif menceritakan kembali cerita yang didengar dengan bahasanya sendiri.
6. Hasil refleksi penilaian kegiatan bercerita menggunakan wayang kardus dari 10 anak yang hadir, dua anak yang masih mengulang kembali kegiatan bercerita ini, karena cerita yang diungkapkan anak berbeda dengan yang guru sampaikan. Secara keseluruhan presentase mencapai sekitar 85% untuk upaya meningkatkan kemampuan anak dalam meningkatkan kemampuan Bahasa reseptif menceritakan kembali cerita yang didengar dengan bahasanya sendiri. Hal yang guru lakukan untuk dua anak yang masih perlu bimbingan dalam bercerita ini adalah melakukan bimbingan dan motivasi kembali secara pribadi dengan lebih banyak tanya jawab menggunakan kalimat pemantik seperti tadi ceritanya ada ayam apa saja?apa yang dilakukan ayam betina dalam cerita tersebut? dan lain-lain. Serta melakukan diskusi sederhana secara pribadi kepada dua anak ini dengan lebih banyak memberikan kesempatan untuk terlibat aktif dalam diskusi sederhana di kelas.