Mohon tunggu...
anggauin
anggauin Mohon Tunggu... Dosen - Angga Teguh Prastyo adalah dosen pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang konsentrasi studi pada penelitian skripsi mahasiswa serta pengembangan Manajemen Pendidikan Islam. Akun Youtube: anggauin

Angga Teguh Prastyo adalah dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Sehari-hari mengajar pada program studi Manajemen Pendidikan Islam. Peminatan tulisan pada bidang Manajemen Pendidikan Islam serta isu-isu terkait dengan pendidikan agama Islam. Sehari-hari membuat konten mengenai penelitian dan skripsi mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penelitian Studi Kasus dalam Manajemen Pendidikan Islam

1 Mei 2022   10:30 Diperbarui: 12 Desember 2022   14:32 2071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: freepik via kompas.com

Penelitian studi kasus merupakan salah satu metode penelitian yang banyak digunakan oleh mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan Islam. 

Jadi, di samping faktor kemudahan dalam mengerjakan penelitiannya, studi kasus juga menawarkan pengetahuan yang lebih dalam ketika menganalisis suatu permasalahan yang ada di lembaga pendidikan Islam secara komprehensif.

Namun sayangnya masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui secara persis makna dari kasus yang diteliti. 

Selama pengalaman penulis menguji proposal skripsi, banyak diantara mahasiswa yang kelabakan dan tidak bisa menjelaskan makna kasus dalam penelitian yang diajukannya. 

Mereka bingung dengan makna kasus ketika ditanya mengapa memilih kasus tertentu dan tidak memeilih kasus yang lain dalam penelitiannya. 

Atas dasar itu, penulis ingin menjelaskan makna kasus dalam penelitian studi kasus dalam jurusan manajemen pendidikan Islam sehingga menghilangkan kebingungan yang dialami mahasiswa sekaligus dapat dengan mandiri kelayakan sebuah kasus yang diangkatnya dalam penelitian.

Penelitian studi kasus merupakan penelitian yang lahir dari berbagai macam disiplin ilmu, tidak murni dari keilmuan manajemen pendidikan Islam. 

Namun demikian, penelitian studi kasus lebih ditonjolkan dalam penelitian kebijakan, ilmu politik, maupun berbagai macam masalah sosial keagamaan penelitian. 

Penelitian studi kasus sangat relevan untuk menjawab pertanyaan mengenai how (bagaimana) dan why (mengapa) sehingga menjadi andalan dalam mencari jawaban yang holistik dan rinci dan bisa direkomendasikan sebagai sebuah solusi atas masalah yang diteliti.

Ditelisik dari makna katanya, studi kasus merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris, "case". Apabila pembaca menggunakan aplikasi Google translate untuk mengartikan makna case maka muncul berbagai makna demikian: 

(1) dalam bentuk noun, kata case bermakna kasus, perkara, kejadian dan argumen disamping ada makna lain namun tidak berhubungan dengan ilmu penelitian seperti peti, koper dan tas. 

(2) dalam bentuk verb, kata case bermakna meneliti, dan menyelidiki dengan benar. Apabila menggunakan kamus Oxford Dictionary, kata case diterjemahkan dengan makna (1) true situasion, (2) police investigation. 

Makna pertama memiliki arti situasi sebenarnya sedangkan makna kedua memiliki investigasi polisi. 

Merangkum dari berbagai macam definisi di atas maka kasus sebenarnya sebuah metode penelitian yang berkaitan dengan memahami dan menganalisis situasi dengan cara menjawabnya secara lengkap dan detail sehingga bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menyelesaikan sebuah masalah penelitian

Berbagai ahli telah mendefinisikan mengenai penelitian studi kasus. Cresswell (1994) memaknai studi kasus sebagai metode penelitian dengan melakukan eksplorasi terhadap sebuah fenomena tunggal dengan syarat adanya ketersediaan waktu, tenaga dan biaya melalui berbagai prosedur kaidah ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Ahli yang lain seperti Yin (2003) dan Nasution (2006) berargumen dengan corak pemikiran yang sama yakni penelitian studi kasus merupakan sebuah metode penelitian untuk memahami sebuah fenomena kehidupan nyata maupun aspek aspek lingkungan sosial yang menyertainya secara lengkap dan menyeluruh.

Keunggulan penelitian studi kasus terletak kepada pembahasan dan penjelasan yang lengkap atas masalah yang diajukan oleh peneliti. Ketuntasan dalam menjawab permasalahan dengan menyebutkan konteks peristiwa maupun fenomena yang melatarbelakanginya menjadi satu keunggulan penelitian studi kasus yang tidak bisa dilakukan oleh metode penelitian lainnya. 

Hal ini dikarenakan syarat pemilihan kasus yang diteliti menekankan kepada (1) viral, banyak diperbincangkan orang dan bersifat aktual (real-life events), (2) Kasusnya bisa sederhana/kompleks "Unik" artinya hanya terjadi di situs atau lokasi tertentu. (3) kasus yang diangkat selalu terintegrasi dengan keilmuan lainnya seperti psikologi dan sosiologi. 

Hal itulah yang menyebabkan penelitian studi kasus sebagai  dikatakan sebagai a"bounded system", sebuah sistem penelitian yang tidak bisa berdiri sendiri serta membutuhkan kontribusi dari keilmuan lainnya untuk memberikan ketuntasan dan kelengkapan jawaban yang diberikan.

Terdapat tiga jenis penelitian studi kasus, yang meliputi: pertama penelitian studi kasus instrumental (instrumental case study). penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan wawasan peneliti dalam bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Islam. 

Maksudnya, dengan melakukan penelitian studi kasus, peneliti ingin membuktikan satu teori manajemen pendidikan islam apakah masih berlaku/terbukti ketika diterapkan di lembaga pendidikan Islam. 

Oleh karenanya, penelitian studi kasus instrumental ini merupakan penelitian yang bersifat edukatif yakni memperkaya wawasan peneliti sekaligus menambah kontribusi peneliti dalam memperkaya wawasan keilmuan dalam bidang manajemen Pendidikan Islam. 

Sebagai contoh, misalnya, (1) penelitian mengenai implementasi manajemen mutu guru dalam meningkatkan prestasi siswa dan pelayanan akademik di sekolah/madrasah. 

Bisa juga, (2) Penerapan kepemimpinan transformatif kepala sekolah dalam mengembangkan budaya anti korupsi dan dan peningkatan kinerja guru dalam mengajar di sekolah madrasah.

Kedua, penelitian studi kasus intrinsik (intrinsic case study). Penelitian ini dilakukan untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi di lembaga pendidikan Islam. 

Oleh karena itu, penelitian ini bersifat kuratif yakni penelitian yang diselenggarakan untuk memberikan tindakan perbaikan dari kasus yang terjadi di lembaga pendidikan Islam. 

Pada tataran selanjutnya penelitian ini ditindaklanjuti dengan penelitian action research atau penelitian tindakan yang dilakukan oleh berbagai orang melalui kinerja profesional. 

Misalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi'Aplikasi SIAKAD (Sistem Informasi Akademik) untuk meningkatkan kinerja kepala sekolah dan dan profesionalitas guru dalam mengajar di lembaga pendidikan Islam.

Ketiga penelitian studi kasus kolektif (collective case study) yakni penelitian studi kasus yang dilakukan di dua tempat atau lebih mengenai kasus yang sama untuk ditarik kesimpulan maupun generalisasinya penelitian ini bersifat perbandingan untuk melihat kecenderungan pola yang terbentuk dari satu kasus yang sama di dua tempat. 

Misalnya model pengembangan tenaga kependidikan dan mutu pembelajaran berbasis Teknologi informasi dan komunikasi pada lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama RI. 

Penelitian ini yang nantinya daat dijadikan sebagai pegangan /dasar pemikiran dalam pengambilan kebijakan (prospective case study). Disamping itu para pengambil kebijakan akan terbantukan dengan penelitian ini karena memberikan kontribusi gambaran yang utuh dari objek (wholeness). 

Temuan yang dihasilkan dari penelitian studi kasus tidak harus berupa teori namun bisa berupa pengalaman empiris yang bersifat baru (new findings)

Secara umum prosedur yang dilakukan dalam penelitian studi kasus memiliki kesamaan dengan metode penelitian lainnya. Diantaranya, dalam metode pengumpulan data penelitian menggunakan (1) wawancara (2) survei/jajak pendpaat, (3) observasi dan (4) dokumentasi. 

Sementara metode analisis data menggunakan tahapan (1) reduksi data, (2) display data dan (3)verifikasi/kesimpulan. 

Disamping itu untuk menjaga keterpercayaan maupun kredibilitas data yang diperoleh selama penelitian, dilakukan dengan cara triangulasi maupun dengan cara focus group discussion (FGD) yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 

Semua tahapan penelitian menjadi penjamin mutu penelitian studi kasus dari proses perencanaan pelaksanaan hingga penyelesaian laporan penelitiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun