Peran konten sering disalahpahami atau bahkan disederhanakan secara berlebihan dalam bisnis. Orang seringkali percaya kalau konten hanya sekedar tulisan, gambar, atau video yang di-posting untuk menarik perhatian pelanggan potensial. Namun, kebenarannya jauh lebih kompleks dari sekedar mem-posting konten.
Ada banyak anggapan umum yang beredar, dan tidak sedikit diantaranya yang berpotensi menyesatkan jika tidak dicermati secara lebih mendalam. Sementara banyak orang berpikir kalau konten hanya bagian kecil dari strategi marketing, peran konten yang sebenarnya justru bisa sangat substansial bagi kesuksesan sebuah bisnis.
Konten Harus Bisa Menjangkau Orang Sebanyak Mungkin
Anggapan ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah, hanya saja kurang lengkap. Masih ada banyak ruang gelap dan belum diekspos dengan baik dari pemahaman populer yang satu ini.Â
Memang benar kalau salah satu tolak ukur kesuksesan sebuah konten adalah berapa jumlah view yang diperoleh. Tapi selain kuantitas, orang yang dijangkau juga harus sesuai dengan target audiens yang memang potensial untuk dikembangkan menjadi buyer, hingga akhirnya menjadi pelanggan setia.
Tidak semua konten dibuat untuk meningkatkan awareness. Ada juga konten yang dibuat untuk menggiring audiens agar mau mempertimbangkan solusi tertentu atau merek tertentu. Karena itu jika hanya mengejar jumlah view, hal ini justru hanya akan mengaburkan tujuan utama dari konten yang dibuat.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana sebuah konten bisa menjangkau audiens yang tepat?Â
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pertama kita harus tahu siapa target audiensnya terlebih dahulu. Tanpa mengetahui siapa target audiensnya, kebutuhan mereka, preferensi, dan tantangan yang mereka hadapi, mustahil bisa membuat konten yang mampu menarik audiens yang tepat. Untuk membantu merumuskan konten yang tepat, kita bisa mulai dengan membuat audiens persona terlebih dahulu.
Konten Viral Memang Bagus untuk Eksposur, tapi...
Keinginan untuk menciptakan konten viral menjadi fokus utama bagi banyak individu dan perusahaan. Viralitas dianggap sebagai kunci untuk mencapai eksposur yang luas dalam waktu singkat.
Saat sebuah video, tulisan, atau gambar mencapai status viral, jangkauannya melampaui batasan yang diharapkan. Namun ironisnya, viralitas seperti ini tidak selalu dapat diprediksi. Banyak konten viral yang justru tidak direncanakan sedemikian rupa, melainkan muncul secara alami.
Seringkali, hal ini terjadi karena kesamaan atau keterkaitannya dengan kehidupan banyak orang. Timing yang tepat dan kesesuaian dengan peristiwa tertentu juga turut berperan dalam memicu viralitas sebuah konten.