Meski jangkauannya begitu luas, konten viral membawa tantangan yang tak terduga. Sangat sulit untuk mengontrol kepada siapa konten tersebut ditujukan dan bagaimana audiens terlibat.
Spektrum audiensnya melebar tanpa kendali. Orang-orang dari berbagai latar belakang dan berbagai tingkat kepercayaan bisa ikut terlibat. Akibatnya, persepsi terhadap konten tersebut menjadi sangat beragam.
Konten viral yang dikelilingi beragam opini dan tanggapan bisa memperlemah pesan yang ingin disampaikan. Bahkan, bisa jadi konten tersebut terlalu banyak diperdebatkan sehingga pesan utamanya menjadi kabur. Dalam beberapa kasus, kontroversi yang dihasilkan dari berbagai opini justru menjadi sorotan utama, hingga mengaburkan inti dari isi konten.
Viralitas sebaiknya jangan dijadikan sebagai satu-satunya ukuran keberhasilan konten. Sementara eksposur luas adalah hal yang diinginkan, risiko kehilangan kendali terhadap pesan yang disampaikan juga perlu diperhatikan dengan serius. Bagaimanapun juga, fokus utama seharusnya tetap pada esensi pesan yang ingin disampaikan, bukan hanya sekedar mengejar angka-angka views atau shares.
Fokus pada Kualitas Konten, Audienspun akan Tertarik Seperti Magnet
Banyak orang percaya kalau konten berkualitas akan secara otomatis menarik perhatian audiens dalam jumlah besar. Namun, realitanya lebih kompleks dari sekedar memiliki konten yang bagus.Â
Membuat konten yang berkualitas memang merupakan langkah awal yang penting. Akan tetapi, konten tersebut juga perlu dipasarkan untuk memperluas jangkauannya.
Agar konten berhasil menjangkau audiens yang tepat dan luas, perlu strategi pemasaran konten yang tepat. Memilih platform yang tepat untuk memasarkan konten dan menyesuaikan pendekatan pemasaran dengan karakteristik setiap platform menjadi kunci keberhasilan.
Perlu diingat, setiap platform memiliki karakternya masing-masing. Bahkan beda media sosial, beda juga karakter penggunanya. Misalnya antara Twitter dengan Linkedin. Dalam konteks karakter pengguna, kamu tentu sudah bisa membayangkan perbedaan antara kedua platform media sosial tersebut.
Membuat konten yang mampu menjangkau banyak orang merupakan tugas yang kompleks. Itulah sebabnya mengelola proses ini membutuhkan tim yang terlatih dan terampil. Mulai dari perencanaan, produksi, hingga pemasaran konten, setiap tahap memerlukan perhatian khusus. Berbagai mekanisme dan strategi perlu diterapkan agar konten dapat mencapai audiens yang diinginkan.
Ada beragam pendekatan yang dapat diambil dalam membuat konten yang menarik dan relevan. Beberapa perusahaan memilih untuk bekerja sama dengan agensi digital yang mengelola keseluruhan proses, mulai dari perencanaan hingga eksekusi pemasaran konten.Â
Sementara itu, ada juga yang memilih menggunakan tim internal untuk strategi konten dan mengandalkan pihak luar untuk produksi konten, entah itu dengan perusahaan penyedia jasa pembuatan konten atau menggunakan jasa freelancer.