Investasi adalah kunci untuk membangun masa depan yang stabil, terlebih dalam dunia freelancing. Jangan menunggu punya penghasilan besar baru berinvestasi. Meski begitu, investasi juga harus taktis sesuai dengan kondisi finansial saat ini.
Kalau pendapatan masih kecil, fokus utama investasinya adalah mengembangkan skill bernilai tinggi dan menebar benih-benih untuk menumbuhkan sumber penghasilan baru.Â
Setelah penghasilan meningkat, barulah merambah ke instrumen investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti. Saat kondisi finansial lebih mapan, diversifikasi investasi akan jadi lebih relevan.
Seorang pekerja freelance juga tidak boleh hanya bergantung pada satu sumber penghasilan. Jangan hanya bergantung pada satu klien atau satu servis andalan. Buka jalan untuk menjangkau klien-klien baru. Kembangkan layanan baru dan kemas layanan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan preferensi klien yang diincar.
Punya beberapa sumber penghasilan sebenarnya tidak selalu bisa diartikan dengan punya penghasilan lebih besar. Namun dengan sumber penghasilan yang lebih tersebar, penghasilan seorang pekerja freelance akan jauh lebih stabil meski ada klien yang tidak melanjutkan kontrak atau servis andalan sedang sepi orderan.
Prinsip Soal Uang dan Manajemen Keuangan yang Penulis Yakini
Petualangan penulis sebagai pekerja dengan gaji tetap selama 6 tahun dan seorang freelancer selama lebih dari 12 tahun membentuk pandangan yang unik soal uang.Â
Misalnya soal hidup irit. Kalau soal ini, baik pekerja dengan gaji tetap atau pekerja freelance pada dasarnya mirip. Bedanya, prinsip yang mendasarinya sangat berbeda.
Alasan orang memutuskan hidup irit umumnya untuk menjaga stabilitas keuangan dan menabung lebih banyak. Bagi pekerja dengan gaji tetap, prinsipnya adalah gaji bulan ini harus cukup untuk satu bulan ke depan. Namun untuk freelancer, prinsip seperti ini tidak cukup untuk menjamin stabilitas finansial tetap terjaga.
Seorang pekerja freelance tidak punya jaminan kalau bulan depan akan mendapat penghasilan dalam jumlah yang sama dengan bulan sebelumnya. Kalau jumlahnya lebih besar memang menyenangkan. Tapi bagaimana kalau jauh lebih kecil, atau malah tidak ada pemasukan sama sekali?
Karena fluktuasi penghasilan yang tidak bisa diprediksi, pada akhirnya penulis mengembangkan pandangan soal uang yang bagi sebagian orang mungkin dinilai cukup ekstrem.
Penulis berprinsip kalau penghasilan bulan ini tidak boleh habis dalam waktu satu bulan ke depan. Sebisa mungkin, uang yang didapat selama satu bulan harus bisa dikelola untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan lebih. Atas dasar inilah, penulis menilai seorang freelancer wajib punya dana darurat yang cukup besar.