Mohon tunggu...
Angga
Angga Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Seorang penulis yang suka dengan dunia teknologi

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Disrupsi AI, Ironi Antara Kemudahan dan Pengorbanan

28 Juni 2023   10:11 Diperbarui: 28 Juni 2023   18:31 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI chatGPT   istockphoto.com

Memang ada secercah harapan. Meski ada banyak pekerjaan yang hilang, setidaknya ada 69 juta pekerjaan baru yang bermunculan.

Sayangnya, masih terlalu dini untuk mengatakan apa saja pekerjaan baru yang akan muncul dan apakah pekerjaan tersebut bisa menjadi tempat pelarian bagi mereka yang kehilangan pekerjaan akibat adopsi AI yang kian masif.

Bagaimana Nasib Profesi yang Terancam Tergantikan?

Bagi tenaga kerja yang profesinya terancam, jelas tidak ada banyak pilihan. Berubah dan beradaptasi adalah satu-satunya opsi yang bisa diandalkan.

Tentu saja, perubahan di sini tidak cukup hanya dengan fasih memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan keterampilan dan menawarkan solusi baru. Perubahan juga harus dilakukan mulai dari aspek paling fundamental, seperti mindset dan cara berpikir.

Cara manusia bekerja pasca revolusi AI jelas tidak akan sama dengan sebelumnya. Ada banyak perubahan, dan ada banyak hal yang perlu kembali dibiasakan.

Di awal percobaan, proses mengawinkan antara pemanfaatan teknologi AI dan skill yang sudah dimiliki jelas tidak akan langsung berjalan lancar. Selama perjalanan, dipastikan akan ada banyak kegagalan dan hasil di luar harapan. Bahkan tidak sedikit pekerjaan yang justru butuh waktu lebih lama untuk diselesaikan.

Semua itu sebenarnya sangat wajar. Memasukkan komponen baru ke dalam workflow yang sudah berjalan jelas butuh waktu. Bahkan kalau mau jujur, workflow tersebut dipastikan tidak akan bisa berjalan seefektif sebelumnya.

Kamu perlu otak-atik dan menyusun workflow baru yang bisa menjadi tempat ideal bagi AI dan skill yang selama ini sudah kamu kembangkan untuk berjalan secara beriringan. Semua ini perlu dilakukan hingga menemukan posisi paling ideal di mana keduanya mencapai tingkat sinkronisasi yang pas dan dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Memang mudah mengatakannya. Tapi berubah jelas butuh usaha dan pengorbanan yang luar biasa.

Banyak orang yang akan merasa kesulitan di awal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, langkah berikutnya akan terasa lebih ringan.

Jangan lupa, manusia pada dasarnya diciptakan dengan kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Itulah kenapa manusia tetap bertahan hingga sekarang.

Terima Perubahan dan Terus Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun