Memang ada secercah harapan. Meski ada banyak pekerjaan yang hilang, setidaknya ada 69 juta pekerjaan baru yang bermunculan.
Sayangnya, masih terlalu dini untuk mengatakan apa saja pekerjaan baru yang akan muncul dan apakah pekerjaan tersebut bisa menjadi tempat pelarian bagi mereka yang kehilangan pekerjaan akibat adopsi AI yang kian masif.
Bagaimana Nasib Profesi yang Terancam Tergantikan?
Bagi tenaga kerja yang profesinya terancam, jelas tidak ada banyak pilihan. Berubah dan beradaptasi adalah satu-satunya opsi yang bisa diandalkan.
Tentu saja, perubahan di sini tidak cukup hanya dengan fasih memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan keterampilan dan menawarkan solusi baru. Perubahan juga harus dilakukan mulai dari aspek paling fundamental, seperti mindset dan cara berpikir.
Cara manusia bekerja pasca revolusi AI jelas tidak akan sama dengan sebelumnya. Ada banyak perubahan, dan ada banyak hal yang perlu kembali dibiasakan.
Di awal percobaan, proses mengawinkan antara pemanfaatan teknologi AI dan skill yang sudah dimiliki jelas tidak akan langsung berjalan lancar. Selama perjalanan, dipastikan akan ada banyak kegagalan dan hasil di luar harapan. Bahkan tidak sedikit pekerjaan yang justru butuh waktu lebih lama untuk diselesaikan.
Semua itu sebenarnya sangat wajar. Memasukkan komponen baru ke dalam workflow yang sudah berjalan jelas butuh waktu. Bahkan kalau mau jujur, workflow tersebut dipastikan tidak akan bisa berjalan seefektif sebelumnya.
Kamu perlu otak-atik dan menyusun workflow baru yang bisa menjadi tempat ideal bagi AI dan skill yang selama ini sudah kamu kembangkan untuk berjalan secara beriringan. Semua ini perlu dilakukan hingga menemukan posisi paling ideal di mana keduanya mencapai tingkat sinkronisasi yang pas dan dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Memang mudah mengatakannya. Tapi berubah jelas butuh usaha dan pengorbanan yang luar biasa.
Banyak orang yang akan merasa kesulitan di awal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, langkah berikutnya akan terasa lebih ringan.
Jangan lupa, manusia pada dasarnya diciptakan dengan kemampuan beradaptasi yang luar biasa. Itulah kenapa manusia tetap bertahan hingga sekarang.