Mohon tunggu...
Angga Joy
Angga Joy Mohon Tunggu... -

Senang bikin cerita\r\nwww.joyhomework.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Superhero Indonesia: Experiment No 36 (Part 4)

15 Januari 2015   13:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:06 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka pun tiba disebuah lorong sepi menuju gedung proyek yang tak selesai dibangun. Tembok-tembok penuh corat-coret menghiasi lorong tersebut. Saat merasa waktu ini adalah saat yang tepat, Bagas pun berteriak ke arah kedua preman itu. “Woi, preman bangsat !”

Kedua preman itu menghentikan langkah mereka lalu menoleh ke arah belakang untuk mencari sumber suara itu berasal. Mereka hanya melihat Bagas di situ, dan mereka tahu siapa yang berteriak tadi.

“Hei anjing ! Ngomong apa lu bangsat ?” teriak preman gondrong

“Anjing lu berdua, lu ga inget muka gw bangsat ? Balikin duit gw bangsat !“ teriak Bagas dengan penuh emosi sambil melepas masker yang ia pakai

“Heh bocah anjing, berani lu sama gw, anjing !” teriak preman gondrong berjalan maju.

“Udah serang aja lay. Anjinggg !” teriak preman berkaca mata hitam sambil berlari menuju Bagas

“Maju lu bangsat !” teriak Bagas berlari menuju preman berkaca mata hitam

Laju lari Bagas yang sangat cepat, membuat preman berkaca mata hitam kaget. Sosok Bagas dalam sekejap mata sudah berada didepannya, dengan tangan dikepal ke belakang bersiap melayangkan pukulan keras. Tak sempat berpikir untuk mundur atau menangkis serangan, bogem mentah Bagas mendarat ke wajah preman tersebut.

“Krak !” terdengar suara tulang tengkorak yang retak.

Tubuh preman tersebut pun terbang terpental, sedangkan Bagas terjatuh karena kehilangan keseimbangan setelah memukulnya

Melihat tubuh temannya yang terpental jauh dengan hanya sekali pukul membuat preman gondrong tampak diam sejenak tak percaya, ketika pandangannya berpaling ke arah Bagas yang kembali berdiri, maka segera berlarilah preman tersebut menuju gedung proyek tersebut sambil meminta tolong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun