Mohon tunggu...
Angga Joy
Angga Joy Mohon Tunggu... -

Senang bikin cerita\r\nwww.joyhomework.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel Superhero Indonesia: Experiment No 36 (Part 4)

15 Januari 2015   13:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:06 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Lay, kita turun disini. Kita kelewatan ini. Pir kiri pir !” teriak preman berkaca mata hitam dengan logat Batak

“Ah, ganggu aja lu nyet ! Bentar lah” cetus preman gondrong

“Yeh, cepetan lay. Ntar si Boss marah” ujar preman sambil menarik pundak temannya itu.

“Iya-iya ! Bawel banget sih lu !” omel preman gondrong sambil menoleh ke belakang dan melepaskan cengkraman temannya

Setelah melepaskan cengkaraman itu, preman gondrong kembali melihat ke arah Rani.

“Dadah sayang, Abang turun dulu ya. Muachhh… Hihihihi” canda preman gondrong sambil memonyong-monyongkan bibirnya

Tentu saja Rani tidak mempedulikan preman gondrong tersebut dengan tetap memandang ke arah jendela. Perasaan jijik namun bercampur lega menyelimuti dirinya karena pada akhirnya kedua pengganggu itu telah turun. Bagas pun ikutan lega karena tidak terjadi apa-apa terhadap Rani dan penumpang lainnya, namun ketika bus kembali berjalan Bagas tiba-tiba berinisiatif untuk membalaskan dendamnya kepada kedua preman itu

“Stop-stop Bang !” teriak Bagas ke arah supir

Bus kembali menepi, suasana seperti adegan slow motion dirasakan Bagas ketika ia menuruni tangga bus sambil melihat kearah Rani dari belakang

“Rani, kamu pulang hati-hati ya. Abangmu ini akan menghajar preman-preman itu yang tadi gangguin kamu.” kata Bagas dalam hati

Bagas setengah berlari mengikuti kedua preman itu. Dendam amarah Bagas begitu kuat hingga rasa takut dan trauma tak ia rasakan sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun