Musim panas kembali hadir menghampiri kota kecil di selatan bumi. Sebuah langkah yang terseret-seret menyusuri jalan setapak di daerah kumuh yaitu Seorang anak kecil yang sedang kelaparan karena tidak makan dari kemarin. Namanya Kurt, seorang anak yatim piatu yang tinggal di bawah kolong jembatan bersama dengan anjingnya kow. Kurt dibuang orang tuanya sejak ia berumur tiga tahun, sejak saat itu ia harus bertahan sendiri di tengah kerasnya dunia, walaupun begitu, kow anjingnya tetap menemani Kurt kemanapun ia pergi, Kurt pun telah menganggap kow seperti keluarganya sendiri. Hari-hari telah mereka lalui bersama sebagai sahabat, walaupun mereka sering dicampakan oleh orang-orang di sekitar mereka, tapi mereka tetap tabah dan tidak mementingkan hal tersebut.
Suatu hari perut Kurt lapar dan ingin makan sesuatu, ia dan kow pun pergi ke tempat sampah untuk mencari makanan, tapi mereka tidak menemukan apapun disana. Tiba-tiba sebuah aroma makanan yang masih hangat menusuk ke dalam hidung mereka. Tanpa pikir panjang, pergilah mereka berdua mencari sumber aroma tersebut lalu terhentilah mereka di depan toko roti
”tampaknya ada makanan di dalam ayo kita masuk” ajak Kurt kepada anjingnya
saat mereka masuk semua aroma roti yang masih hangat menusuk ke hidung mereka. Mereka pun mengambil sebuah roti yang panjang dan membawanya ke kasir
”berapa harga roti ini pak?” Tanya Kurt,
tetapi penjaga kasir tersebut melihatnya dengan tatapan jijik” harga roti ini 15 peso” jawab penjaga kasir tersebut,
Kurt kemudian mengeluarkan uang dari sakunya”apakah ini cukup pak?” tanyanya. Penjaga kasir tersebut kemudian marah
”apa ini? Kau bertanya apa ini cukup?ini bahkan tidak sampai 1 peso!” bentak penjaga kasir tersebut, Kurt dan Kow pun sedih dan hendak keluar dari toko itu dengan sedih di wajah mereka.
Tiba-tiba seorang pria berjas hitam memakai topi tinggi dan memegang tongkat memanggil mereka, Kurt dan kow pun menatapnya dengan kagum
”ada apa paman?” Tanya Kurt,
Paman itu pun memberikan mereka roti yang tadi ingin mereka beli. Wajah mereka pun senang dan bahagia, saat Kurt hendak berterima kasih, paman tadi tiba-tiba menghilang. Mereka berdua pun pulang ke rumah mereka.
Malam pun tiba, mereka pun harus tidur melawan dinginnya udara pada saat itu. Tiba-tiba suara ledakan terdengar, Kurt dan Kow terbangun dan melihat apa yang sedang terjadi. Mereka melihat bom meledak dimana-mana dan suara senapan yang terdengar nyaring di telinga mereka. Mereka berdua pun lari ke dalam hutan dan saat keluar dari hutan hamparang gurun yang luas terpampang di depan mata mereka. Mereka pun memutuskan untuk berjalan. Berjam-jam mereka berjalan di padang gurun yang tidak ada habisnya itu, Kurt pun jatuh karena lelah Kow pun berusaha membangunkannya tapi, Kurt sudah tidak kuat untuk berjalan lagi.
Tiba-tiba tangan Kurt tersentuh dengan air, ia pun kaget dan membuka matanya. Alangkah terkejutnya Kurt ketika Padang gurun yang gersang telah diselimuti dengan air. Saat ia hendak berbalik pemandangan yang sama pun didapatnya, tidak ada celah untuk kabur. Tiba-tiba ombak yang besar muncul lalu melahap Kurt dan anjingnya, Kurt dan anjingnya pun tenggelam dan berusaha untuk berenang, tapi dengan kondisi seperti itu Kurt tidak kuat untuk berenang lagi, saat ia hendaktenggelam, samar-samar Kurt melihat Pria yang ia temui tadi siang berdiri di atas air dan melihat kepada mereka.
Perlahan Kurt merasakan sesuatu menjilati wajahnya,ia pun membuka matanya, ternyata kow telah menunggu Kurt untuk bangun. Kurt pun bangun dan melihat sekelilingnya, ia berada di dalam hutan,
“dimana ini?” ungkap Kurt bingung
Kurt dan Kow pun berjalan menyusuri hutan itu lalu berhasil keluar dari hutan tersebut. Pemandangan yang indah pun di lihat mereka berdua sebuah lapangan yang luas diselingi rumput dan bunga, lalu terlihat sebuah desa kecil di dekat kaki gunung. Mereka berdua pun berjalan menuju desa tersebut.
“wah…desanya sangat ramai ya Kow”kata Kurt dengan takjub
“gukgukgukgukguk” gonggong Kow pada sesuatu
“ada apa Kow?” Tanya Kurt sambil melihat ke arah Kow menggonggong
Ternyata itu adalah paman dengan jas hitam yang mereka temui tempo hari. Mereka lalu mengejarnya di tengah keramaian orang dan mengikutinya sampai kelorong yang sepi, lalu pria itu tiba-tiba menghilang.
“kemana ia pergi?” kata Kurt dengan bingung kemana pria itu pergi
“apa kalian mencariku?” kata seorang dari belakang mereka
Kurt lalu berbalik dan mendapati pria tersebut, saat Kurt hendak mengatakan sesuatu Pria tersebut sudah langsung berkata,
“ikuti aku”kata pria itu, Kurt dan Kow pun mengikutinya
Mereka berjalan ke atas bukit dan melihat rumah yang indah di hiasi bunga-bunga yang sangat indah pemandangan sungai yang mengalir juga membuat suasana makin indah,
“wah apa ini rumahmu paman?” Tanya kurt
“benar ini rumahku mari kita masuk”ajak pria itu
Mereka pun masuk ke dalam rumah pria itu, rumah itu tampak sederhana namun tetap indah, banyak benda-benda unik terpajang di seluruh ruangan. Muncul seorang gadis kecil yang lebih muda dari Kurt menuruni tangga,
“ayah siapa itu?”Tanya gadis itu
“Tamy ini adalah Kurt mulai sekarang ia akan tinggal bersama dengan kita”
Sontak Kurt langsung terkejut dengan apa yang dikatakan oleh pria itu
“apa maksudmu aku akan tinggal denganmu?aku mau pulang!”ungkap Kurt
“pulang?kemana lagi kau akan tinggal?lagi pula kau sudah tidak bisa kembali ke duniamu”
“apa maksudmu aku tidak dapat kembali ke duniaku lagi?”Tanya Kurt dengan bingung
“kamu telah meninggal Kurt”jawab pria itu
Sontak kepala Kurt langsung pusing ia sangat terkejut dan tiba-tiba kakinya gemetaran,ia lalu pingsan dan tak sadarkan diri. Saat bangun ia berada di sebuah ruangan dengan kompres di kepalanya, Kurt pun melihat pria itu duduk di sampingnya,
“bisakah kau ceritakan apa yang terjadi padaku?”Tanya Kurt
Belum sempat pria itu menjawab pertanyaan Kurt, terdengar suara keroncongan, wajah Kurt pun memerah bagai udang rebus,
“apa kau mau makan dulu?”Tanya pria itu dengan lembut, Kurt pun hanya mengangguk
Pria itu pun memberi Kurt berbagai macam masakan dan Kurt pun memakannya dengan lahap. Saat Kurt sedang makan ia memperkenalkan dirinya,
“namaku adalah dave, aku akan menjadi orangtua mu mulai sekarang”
“uhukuhuk”Kurt batuk dan hamper memuntahkan makanannya,
“apa maksudmu?”sambung Kurt
“seperti yang kau tahu, sekarang kita telah berada di dunia roh!”seru Dave
Kurt pun terdiam lalu berpikir sejenak lalu berkata
“apa mungkin orangtua ku ada di sini juga?”Tanya Kurt ingin tahu
“orangtua mu?”Tanya Dave bingung
“saat aku masih berumur dua tahun mereka meniggalkan aku sendiri di bawah jembatan dan berkata mereka akan kembali…aku terus menuggu dan menunggu tapi mereka tidak pernah datang”ungkap Kurt
“dengar Kurt…kita sekarang berada di antara bumi dan surga, orangtua mu mungkin sudah meniggal sekarang...tapi mereka tidak akan mungkin ada disini, roh mereka akan tetap tertidur di bumi”seru Dave
“aku hanya ingin tahu mengapa mereka membuangku”ungkap Kurt lalu pergi meninggalkan Dave.
Kurt pergi keluar untuk mencari Kow, tapi Kow terlihat sedang bermain bersama Tamy di lapangan. Kurt hanya duduk melihat mereka berdua bermain, Tamy yang melihat hal tersebut memberanikan diri untuk mengajak Kurt untuk bermain. Tamy pun dengan malu meminta Kurt untuk bermain bersamanya tapi Kurt pun menolak, Tamy pun kesal dan menyiram wajah Tamy dengan air, Kurt pun kaget dan berlari mengejar Tamy, ia tanpa sadar sedang bermain dengan Tamy. Dave pun hanya melihat mereka berdua sambil tersenyum.
Malam pun tiba, Kurt diberi kamar untuk tidur sementara Kow tidur bersama Tamy. Dave pun mengucapkan mereka berdua selamat malam dan mematikan lampu, saat Kurt hendak tidur Dave membisikan sesuatu
“jika kau ingin tahu kebenarannya pergilah ke gurun jam dua pagi lalu teriakanlah apa yang kamu inginkan tapi jika kamu menyesal setelah mengetahui kebenarannya kamu akan tenggelam dalam lautan penyesalan”ujar Dave
Kurt tanpa berpikir panjang langsung berencana untuk pergi, ia sudah membulatkan niatnya untuk mengetahui alasan mengapa orangtuanya membuangnya. Jam dua pun tiba ia pun bangun dan bergegas menuju padang gurun setelah sampai hatinya sempat ragu untuk mengetahui kebenaran, tapi ia menyakinkan dirinya lagi untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi, ia pun menutup mata dan dengan lantang ia pun berteriak
“mengapa orangtua ku membuangku…..?” teriaknya dengan lantang
Perlahan Kurt membuka matanya, ia berada di sebuah ruangan yang menurutnya tidak asing. Sebuah pintu terlihat sedang di dobrak sementara itu terlihat seorang pria sedang menahannya di sudut ruangan seorang wanita sedang memeluk seorang anak kecil yang terlihat ketakutan. Seseorang di balik pintu itu terus mendobrak sampai akhirnya pintu itu terbuka, terlihatlah seorang pria masuk dan dua orang pria bertubuh kekar memegang pedang dan pistol.
Sang pria tersebut pun menghadang kedua pria tersebut dan menyuruh wanita itu untuk lari. Wanita itu pun berlari keluar, saat kedua pria itu mencoba mengejarnya sang suami pun menghadang, tapi apa daya kekuatan orang itu dibandingkan dengan tubuh kekar si penjahat, sang pria itu pun ditembak dan mati di depan Kurt,
Kurt pun takut dan berlari keluar menyusul wanita yang keluar membawa anaknya. Ia pun berlari dan tanpa sadar hujan turun, Kurt pun segera mencari tempat untuk berteduh, ia kemudia berlari menuju kolong jembatan. Tanpa sadar, wanita itu juga ada di sana ia sedang memeluk anaknya yang kedinginan. Tiba-tiba terdengar suara pria tadi yang ingin membunuh mereka, wanita tadi bingung harus bagaimana lagi ia pun memeluk anaknya erat dan membisikan sesuatu
“ Kurt… ibu akan pergi sebentar mencari ayah tunggulah di sini ibu akan segera kembali” kata wanita itu lalu memeluk Kurt kecil.
Kurt pun yang melihat hal tersebut sadar jika ia ibunya yang selama ini Kurt benci. Tanpa sadar air mata pun mengalir dari pipinya. Ibunya meninggalkannya untuk menyelamatkan nyawa Kurt. Tiba-tiba Kurt kembali lagi ke padang Gurun, kakinya tidak sanggup lagi untuk berdiri, lalu ombak yang besar menelan Kurt, Kurt tidak sanggup lagi menggerakan badannya ia pasrah dan memilih untuk tenggelam.
Saat Kurt membuka matanya, Ia berada di sebuah perahu. Terlihat Dave sedang mendayung perahu tersebut,
“dimana ini?” tanya Kurt sambil mengucak matanya
“ini adalah gurun yang kau datangi tadi”ungkap Dave
“mereka sebenarnya menyayangiku”ungkap Kurt disertai tangis
Dave kemudian memeluknya setelah itu mereka pulang, saat mereka pulang terlihat Tamy dan Kow telah menunggu mereka lalu berlari ke arah mereka. Tamy memeluk Kurt dengan sangat erat, ia telah menganggap Kurt sebagai kakaknya sendiri, Dave pun sudah menganggap Kurt sebagai anaknya sendiri. Mereka pun hidup layaknya sebuah keluarga, Kurt pun telah mengetahui kebenaran tentang orangtuanya, sekarang ia pun telah hidup bahagia bersama keluarga barunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H