Mohon tunggu...
Angel Kwee
Angel Kwee Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ombak di Padang Gurun

21 Maret 2017   12:52 Diperbarui: 21 Maret 2017   22:00 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan Kurt membuka matanya, ia berada di sebuah ruangan yang menurutnya tidak asing. Sebuah pintu terlihat sedang di dobrak sementara itu terlihat seorang pria sedang menahannya di sudut ruangan seorang wanita sedang memeluk seorang anak kecil yang terlihat ketakutan. Seseorang di balik pintu itu terus mendobrak sampai akhirnya pintu itu terbuka, terlihatlah seorang pria masuk dan dua orang pria bertubuh kekar memegang pedang dan pistol. 

Sang pria tersebut pun menghadang kedua pria tersebut dan menyuruh wanita itu untuk lari. Wanita itu pun berlari keluar, saat kedua pria itu mencoba mengejarnya sang suami pun menghadang, tapi apa daya kekuatan orang itu dibandingkan dengan tubuh kekar si penjahat, sang pria itu pun ditembak dan mati di depan Kurt, 

Kurt pun takut dan berlari keluar menyusul wanita yang keluar membawa anaknya. Ia pun berlari dan tanpa sadar hujan turun, Kurt pun segera mencari tempat untuk berteduh, ia kemudia berlari menuju kolong jembatan. Tanpa sadar, wanita itu juga ada di sana ia sedang memeluk anaknya yang kedinginan. Tiba-tiba terdengar suara pria tadi yang ingin membunuh mereka, wanita tadi bingung harus bagaimana lagi ia pun memeluk anaknya erat dan membisikan sesuatu

“ Kurt… ibu akan pergi sebentar mencari ayah tunggulah di sini ibu akan segera kembali” kata wanita itu lalu memeluk Kurt kecil.

Kurt pun yang melihat hal tersebut sadar jika ia ibunya yang selama ini Kurt benci. Tanpa sadar air mata pun mengalir dari pipinya. Ibunya meninggalkannya untuk menyelamatkan nyawa Kurt. Tiba-tiba Kurt kembali lagi ke padang Gurun, kakinya tidak sanggup lagi untuk berdiri, lalu ombak yang besar menelan Kurt, Kurt tidak sanggup lagi menggerakan badannya ia pasrah dan memilih untuk tenggelam.

Saat Kurt membuka matanya, Ia berada di sebuah perahu. Terlihat Dave sedang mendayung perahu tersebut,

“dimana ini?” tanya Kurt sambil mengucak matanya

“ini adalah gurun yang kau datangi tadi”ungkap Dave

“mereka sebenarnya menyayangiku”ungkap Kurt disertai tangis

Dave kemudian memeluknya setelah itu mereka pulang, saat mereka pulang terlihat Tamy dan Kow telah menunggu mereka lalu berlari ke arah mereka. Tamy memeluk Kurt dengan sangat erat, ia telah menganggap Kurt sebagai kakaknya sendiri, Dave pun sudah menganggap Kurt sebagai anaknya sendiri. Mereka pun hidup layaknya sebuah keluarga, Kurt pun telah mengetahui kebenaran tentang orangtuanya, sekarang ia pun telah hidup bahagia bersama keluarga barunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun