Mohon tunggu...
Angelina Yudithiara
Angelina Yudithiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - An Undergraduate Student

Hello! I am Angelina and I am an undergraduate student at Surabaya. Writing is one of my hobbies and I like to write about life, thoughts, and anything I can write in my 20s. My writing is not completely perfect, therefore, please give criticism and suggestions so that all of this writing can be better.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tambang Pasir dan Ketakutan Masyarakat Pesisir

22 Oktober 2024   11:26 Diperbarui: 22 Oktober 2024   11:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Namun, kenyataannya, banyak perusahaan yang mengabaikan kewajiban ini, meninggalkan kawasan tambang dalam kondisi rusak tanpa ada upaya pemulihan.

 Dampaknya tidak hanya terlihat pada degradasi lingkungan fisik, seperti abrasi pantai dan hancurnya terumbu karang, tetapi juga pada hilangnya keanekaragaman hayati di daerah tersebut. Ekosistem yang telah hancur membutuhkan waktu yang sangat lama untuk pulih, jika pun memungkinkan.

Pencabutan izin bagi perusahaan-perusahaan yang melanggar aturan merupakan langkah yang tepat dan diperlukan untuk melindungi lingkungan serta masyarakat yang terdampak. Namun, pelaksanaan langkah ini sering kali tidak mudah dilakukan. 

Banyak perusahaan tambang yang memiliki pengaruh besar dan akses ke sumber daya yang luas, sehingga sering kali mereka mampu menghindari sanksi atau menunda proses hukum yang harusnya diterapkan. 

Kekuasaan dan pengaruh finansial yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar ini membuat mereka sulit disentuh oleh regulasi, sehingga perlunya peningkatan komitmen dari pemerintah untuk memastikan bahwa hukum ditegakkan secara adil dan transparan.

Selain itu, kerja sama yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan untuk mencari solusi yang berkelanjutan dalam pengelolaan tambang pasir laut. 

Pemerintah harus bertindak sebagai fasilitator yang tidak hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. 

Pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan terkait tambang sangat penting agar kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan dan kepentingan semua pihak yang terlibat. Jika tidak, kebijakan yang diambil hanya akan memperparah ketimpangan sosial dan merusak lingkungan lebih lanjut.

Pembangunan Infrastruktur Baru dan Dampaknya

Penambangan pasir laut pada dasarnya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan bagi pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat. Pertumbuhan populasi dan urbanisasi di banyak wilayah di Indonesia mendorong permintaan akan bahan konstruksi, termasuk pasir laut.

 Proyek-proyek pembangunan permukiman, sarana transportasi, serta fasilitas umum membutuhkan bahan baku yang diperoleh dari penambangan pasir. Meskipun pembangunan infrastruktur merupakan hal yang esensial bagi modernisasi dan kemajuan ekonomi, namun dampak negatif dari penambangan pasir laut sering kali diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun