Terapi penggantian esterogen, walaupun terapi penggantian esterogen ini memberikan keuntungan yaitu menaikkan tingkat HDL dan mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung pada usia 50 ke atas hingga 30%. Tapi proses penggantian esterogen ini berlaku pada mereka yang memiliki gaya hidup yang buruk, misalnya merokok. Walaupun membawa banyak keuntungan tetapi dokter tidak menyarankan terapi penggantian esterogen ini dilakukan kecuali oleh perempuan yang tidak memiliki "menopausal simtom" mengingat banyak efek samping yang setelah melakukan penggantian hormon ini.
Pil anti hamil, Perempuan berusia muda yang menggunakan pil anti hamil beresiko terkena serangan jantung 3-4 kali lipat lebih besar, dibandingkan denga perempuan yang tidak menggunakannya. Mengapa? Karena  pil anti hamil dapat menaikkan kolesterol dan gula darah karena di dalam pil anti hamil terdapat hormon esterogen. Sangat tidak disarankan mengkonsumsi obat yang mengandung hormon esterogen pada usia produktif.
Bentuk tubuh, Pada umumnya tubuh perempuan cenderung lebih kecil dibandingkan
tubuh laki-laki.Dengan demikian ukuran jantung dan pembuluh arterinya juga lebih. Pembuluh darah yang kecil akan lebih mudah tersumbat.
Lipida darah, perempuan yang memiliki total kolesterol lebih dari 265 mg/dl memiliki resiko dua kali lipat resiko pengendapan pada pembuluh arterinya dibandingkan dengan perempuan yang memiliki total kolesterol 2015 mg/dl. Meskipun hubungan kolesterol dengan penyakit jantung sangatlah dekat, namun perempuan lebih rentan memiliki resiko rendahnya kadar HDL. Kadar trigliserida dalam darah lebih besar pengaruhnya terhadap kemungkinan penyakit jantung pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Â Â Â Â
Ternyata penyakit jantung tidak hanya terjadi pada orang-orang yang gemuk saja teman-teman. Tapi juga dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki berat badan yang kurang (kurus) tetapi juga mereka yang memiliki berat badan normal. Tergantung dengan pola hidup kita, jadi kita harus selalu berhati-hati dan menjaga pola hidup kita, yaitu dengan makan makanan yang bergizi dan tidak berlebihan serta rajin berolahraga. Semoga dengan artikel ini sahabat kompasiana bisa lebih memperhatikan pola hidup dan menjaga kesehatan. Sekian dan terimakasih.
Sumber : 1) Soeharto Iman. 2001. Kolesterol dan lemak jahat, kolesterol dan lemak baik, dan proses terjadinya serangan dan stroke. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
        2) Irnaningtyas. Dra, M.PD. 2016. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H