Mohon tunggu...
Inovasi

Analisis Elaboration Likelihood Models dalam Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu

2 Oktober 2017   01:47 Diperbarui: 3 Oktober 2017   07:53 2742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBAHASAN

Iklan Layanan Masyarakat atau kerap disingkat ILM adalah jenis periklanan yang dilakukan oleh suatu organisasi komersial maupun non komersial yang bertujuan untuk merubah perilaku seseorang. Dengan melihat permasalahan kepadatan penduduk, pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana mengkampanyekan program Keluarga Berencana untuk menekan peningkatan jumlah penduduk melalui Iklan layanan Masyarakat (ILM). Iklan layanan masyarakat Keluarga Berencana bertujuan untuk mengajak masyarakat supaya sadar akan dampak dari kepadatan penduduk di Indonesia yaitu dengan menekan tingkat kelahiran.

Suatu iklan dapat dikatakan berhasil jika iklan tersebut dapat merubah perilaku konsumen untuk memutuskan pembelian/ mengalami perubahan. Sama halnya dengan Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana. Setiap tahun BKKBN membuat Iklan Layanan Masyarakat dan tentu terjadi peningkatan kesadaran dari masyarakat untuk mengikuti program KB. Salah satu iklan yang dikeluarkan oleh BKKBN adalah program KB dengan bintang iklannya ialah Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu merupakan pasangan publc figgure yang memiliki banyak penggemar dan itulah alasan mengapa BKKBN memilih Shireen dan Wisnu sebagai modelnya. Shireen dan Wisnu merupakan keluarga baru yang saat itu sedang booming.

Iklan KB versi Shireen sungkar dan Teuku Wisnu ini berdurasi 30 detik. Dalam iklan itu diceritakan dari awal Shireen dan Teuku berpacaran, menikah, Shireen hamil, kelahiran anak pertama, kelahiran anak kedua, lalu mereka menceritakan keluarga kecil yang harmonis dan bahagia. Tentu saja iklan tersebut dapat dikatakan sangatlah efektif, karena disetiap alur ceritanya menyampaikan banyak makna. 

Penerapan Teori Elaboration Likelihood Model dalam Iklan Layanan Masyarakat Keluarga Berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab teori, ELM dapat membantu pengiklan supaya dapat membuat rancangan pesan yang cocok bagi para persuader yang menginginkan adanya perubahan perilaku. ELM dibagi menjadi dua rute pemrosesan pesan yaitu rute sentral dan rute periferal. Untuk itu didapatkan analisis sebagai berikut untuk menilai rute yang digunakan audiens dalam melihat iklan layanan masyarakat keluarga berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu. 

a. Rute Sentral

 Rute ini dipilih oleh konsumen yang memiliki kesadaran akan permasalahan kepadatan penduduk yang terjadi di Indonesia. Jelas seperti yang terdapat pada iklan keluarga berencana versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu, Wisnu menyatakan cintanya kepada Shiren dengan memberikan sebuah bunga dan berkata "Ingin kusunting dirimu"; Shireen menjawab "mau ah aku mau "; Wisnu menyahut "Tapi jangan buru-buru"; lalu Shiren menjawab "aw.. tunggu cukup usia dulu". Dari percakapan diatas jelas bahwa BKKBN melalui iklan tersebut menghimbau supaya audiens tidak menikah muda. 

Selanjutnya dalam iklan tersebut, Wisnu dan Shireen mengatakan "agar bahtera kita indah selamanya. Jangan hamil cepat-cepat, jangan lahir rapat-rapat agar bayi lahir sehat dan ibu selamat". Dalam perkataan itu, audiens dapat memerik pesan bahwa pernikahan di usia yang matang akan menghasilkan bahtera rumah tangga yang lebih bahagia. Selain itu, audiens dapat menangkap bahwa kehamilan dan kelahiran bayi yang terlalu cepat akan menimbulkan resiko pada bayi maupun pada ibunya. 

Pada scene terakhir iklan tersebut, Dokter Sonia Wibisono mengatakan "Perkawinan dan kehamilan usia ideal, bayi lahir sehat dan ibu melahirkan selamat" kembali ditegaskan oleh seorang dokter dengan penampilan kredibel, menghimbau masyarakat untuk tidak menikah di usia dini. Kalimat terakhir dalam berita tersebut adalah "dua anak lebih baik" yang merupakan tagline dari program Keluarga Berencana. Tagline tersebut mengartikan bahwa dua anak sudah cukup dengan tujuan mengurangi kepadatan penduduk yang ada di Indonesia.

Menurut analisa isi pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut, sangat terbuktu bahwa iklan ini dapat diproses oleh audiens dengan menggunakan rute sentral. Target audiens yang sudah disegmentasikan oleh BKKBN supaya memroses pesan menggunakan rute ini adalah remaja dan keluarga muda. Tentu remaja dan keluarga akan mengikuti program KB dengan mendengar kata per kata dari iklan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun