Mohon tunggu...
Angela Paris
Angela Paris Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Hobi: Tenis, Renang, Dance (sport), Menyanyi Kepribadian: ESFJ (hasil tes MBTI)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hati Nurani yang Murni, Kebebasan yang Bertanggung Jawab: Meraih Kebahagiaan Sejati dalam Hidup Rohani

30 Mei 2024   18:06 Diperbarui: 30 Mei 2024   19:10 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingin mendorong para pembaca yang masih sibuk dengan diri sendiri. Dulu mungkin anda pernah melayani, tapi karena situasi dan kondisi yang selalu berubah dalam hidup (sudah menikah dan punya buah hati), tidak ada yang memastikan bahwa Tuhan memberi anda buah hati, supaya anda tidak bisa melayani dia, tidak begitu. Justru Tuhan memberi kepercayaan anda untuk punya buah hati, supaya anda nanti akan melayani bersama-sama dengan buah hati anda. Bisa dalam wujud Tuhan memberkati usaha anda dengan cabang baru, bukan supaya anda jauh dari Tuhan. Tetapi supaya anda semakin sungguh-sungguh. 

Setiap berkat yang dikirim Tuhan dalam kehidupan anda, mesti didoakan agar tidak menjadi sandungan dalam kehidupan anda. Justru dengan semakin diberkati, kita semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan. Bahkan termasuk setiap masalah yang ada didalam kehidupan kita, kita bisa bilang didalam hati "Terima kasih Tuhan untuk masalah ini, karena dengan masalah yang Tuhan percayakan hadir kehidupan saya, saya jadi lebih sungguh-sungguh dengan Tuhan". Harus kita ingat bahwa tujuan Tuhan bukan cuma bebaskan kita dari masalah, tapi tujuan Tuhan adalah memakai hidup kita. Kita punya perjuangan yang baik.

Jadi, mari kita menjaga hati nurani kita tetap murni di hadapan Tuhan. Hati nurani kita juga Tuhan pakai untuk menjadi tempat dimana Tuhan memberitahukan rahasia-rahasianya. Tuhan pakai hati nurani kita untuk kita punya beban untuk orang lain. Tuhan juga pakai hati nurani kita untuk kita bisa, mendoakan orang lain. Tiba-tiba saja digerakkan untuk melakukan ini dan itu. Hati nurani kita tidak selalu urusannya dengan dosa, tapi urusannya dengan pemakaian dan pekerjaan Tuhan di dalam hidup kita.

Referensi

https://kbbi.web.id/kebebasan 

https://id.wikipedia.org/wiki/Hati_nurani 

https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/6423/Etika%20Kristen.pdf?isAllowed=y&sequence=1 

https://alkitab.sabda.org/article.php?no=410&type=12 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun