Mohon tunggu...
Angela Mau
Angela Mau Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

"Hobi adalah jendela ke dalam jiwa, tempat kita menemukan kegembiraan yang tak terduga dan memperluas horison kehidupan kita." Di antara kesibukan dan berjalan, Hobi ku menjelma, tiada kian lara. Menyanyi, menulis, hingga membaca , Hobi ku raih, senyum pun bersemi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenanganmu, Rumah Abadi di Relung Hati

29 Oktober 2024   17:33 Diperbarui: 29 Oktober 2024   17:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Potret My Mother

Di setiap hembusan napas yang menggema,

kutemukan jejak kasih yang kau tinggalkan,

seperti pelukan lembut yang pernah kau bawa,

menemani langkah-langkah kecilku dahulu.

Kau adalah rumah---

tempat aku berpulang dalam sunyi,

menyelam di lautan hangat cintamu,

terkubur dalam setiap lirih doamu.

Kini wajahmu hadir dalam remang senja,

dalam gemerisik angin, dalam rinai hujan,

seakan bisikmu tak pernah jauh,

menggetarkan relung-relung hati yang rapuh.

Kukenang memunculkanmu yang penuh harap,

senyuman yang tak pernah lelah menyemangati,

kau membuka arti ketulusan tanpa batas,

hingga semua luka sembuh di dekap kasihmu.

Meski kini engkau tiada di sisi,

namun kenanganmu tetap abadi,

bersinar hangat di sudut hatiku,

jadi rumah yang selalu kurindukan, tempatku pulang.

Selamat tinggal, atau sampai nanti,

doaku terbang menuju langit yang Anda singgahi.

Dalam setiap doa yang tak putus ini,

kupercaya, kasihmu tetap mengalir dalam hidupku.

Ada rindu yang tak lekang dimakan waktu,

meluruh di tiap detak jantung,

memanggil namamu, Mama, dalam hening yang tak putus.

Engkau, lentera pertama yang kumiliki,

yang tak pernah padam, meski kau tiada.

Di setiap sudut rumah ini,

tersimpan jejak langkahmu yang lembut,

tanganmu yang cekatan, merapikan segala yang berserak

dan senyummu, tempat kami melindungi

dari angin dingin kehidupan.

Kini, hanya kenangan yang tersisa,

merekah dalam ingatan, seperti bunga di taman senja,

tapi cintamu tak pernah berkurang,

setia mendekap hati yang merindu.

Engkau adalah rumah yang tak pernah pergi,

tempat semua kembali dalam hangatnya pelukmu.

Meski jarak telah memisah ya Mama,

kenanganmu tetap tinggal,

abadi di relung hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun