Dua tahun berlalu dan aku digolongkan sebagai pekerja seks kelas bawah karena memiliki kemungkinan yang besar untuk mendapat penyakit. Kami comfort woman hanya mendapat waktu rehat saat kami mendapat menstruasi ataupun hamil. Apabila tidak mengalami kedua hal tersebut, kami dipaksa untuk bekerja tiap hari melayani para pria jepang. Satu hari minimal aku harus melayani empat laki-laki. Bayangkan saja satu hari bisa saja lebih dari itu. Betapa sedihnya hidupku ini! Aku sudah tidak cantik dan aku menjadi sangat hina. Seandainya aku tidak cantik, mungkin aku tidak akan sengsara seperti ini.
Karena aku kelas bawah, maka waktuku untuk dibunuh sudah dekat. Dan tanpa kusadari waktuku sudah habis.
"Arghhhh!!! Lepaskan aku, pergi kau dasar nipon!" seruku dengan keras. Aku merasa badanku diseret ke suatu goa yang sangat gelap. Aku berusaha melepaskan diriku dari cengkraman tangan orang jepang di leherku. Tapi tanpa kusadari, nafasku semakin sesak dan mataku mulai tertutup. Namaku Risa dan inilah akhir riwayatku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H