Mohon tunggu...
Bang Asa
Bang Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Terpopuler 2010

Tunggu beta bale, sodara!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Malaysia Takut dengan Tabung Gas Indonesia...

26 Agustus 2010   22:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:41 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi diunduh dari Om Google

PERANG antara Indonesia versus Malaysia sudah meletus di dunia maya. Sayangnya kekuatan mereka sangat tak berimbang. Hingga saat ini,  Indonesia masih berada di atas angin. Pasukan maya Indonesia sudah membuat Malaysia tidak berkutik. Di forum terbesar Malaysia, Topix.com saja kini sudah dikuasai blogger Indonesia. Ini dibuktikan dengan jajak pendapat yang mengambil tajuk "Perang Indonesia Vs Malaysia Siapa Menang", didominasi suara Indonesia  (77 persen).

Indonesia 2,387 77% Malaysia 682 22% Current Total 3,069

2,150 comments

Dari Malaysia sendiri sebenarnya Indonesia banyak dukungan. Komunitas Cina Selangor Bersatu, misalnya. Mereka sepertinya kesal juga dengan Malaysia yang dinilai tak  menghormati etnis Cina. "Saye kira,perkauman cina malaysie,nak sokong indon...kite sesama warga malaysie tak pernah dihormati melayu, jom belasah melayu dengan suka," demikian komentar pemilik akun atas nama Ah Lin dari Petaling Jaya, Malaysia.

Tapi jangan kira blogger Malaysia tak melawan. Malah mereka mengumumkan jika Malaysia mengumumkan siap berperang, dengan memosting berita-berita dari media mainstream, seperti  di bawah ini:

[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="ilustrasi: dok HRC"][/caption]

Kesabaran Malaysia Ada Batasnya, Malaysia Siap Perang Dengan Indonesia

KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia akhirnya ikutan mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Indonesia terkait penahanan tujuh nelayan oleh Polda Kepulauan Riau beberapa waktu lalu.

Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengatakan pihaknya telah melakukan permbicaraan dengan Pemerintah RI dan mengirim nota protes hari ini.

Surat protes itu juga merujuk pada demonstrasi yang dilakukan organisasi masyarakat di kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta serta rencana aksi sweeping terhadap warga negaranya.

“Saya tidak akan mengira kami akan melakukan aksi yang sama di Malaysia. Kami akan menghentikan jika ada orang Malaysia yang melakukan seperti dilakukan Indonesia,” ujar Anifah seperti dikutip AFP, Rabu (25/8/2010

Meski keok di perang maya, tapi sepertinya sejumlah blogger Malaysia yakin jika Indonesia  akan kalah jika perang sungguhan. Alasannya, persenjataan Indonesia mereka anggap  tidak layak. Kecuali, katanya, kalo Indonesia mengirim tabung gas sebagai senjata, mungkin ini yang akan membuat Malaysia akan berpikir seribu kali... "Kalu tabung gas yg dijadikan senjata bagi Indonesia, Malaysia ngaku kalah deh, lebih baik kabuuur.. Wuakakakakkk," demikian komentar seorang blogger Malaysia.

Kalau begitu, bagaimana kalau Malaysia diserang pake tabung gas saja? He-he-he...

Salam tabung gas,

Bang Asa

Baca juga tulisan sebelumnya:

  1. Nasionalisme Bule Palsu
  2. Adolf Hitler Ternyata Keturunan Yahudi
  3. Klarifikasi dari Istana Presiden
  4. “Sulo-sulo” Penjual Jimat
  5. Raja Cikeas dan Kaki-tangannya
  6. Ada “Staf Khusus Presiden” Inteli Kompasiana?
  7. Pak Beye Presiden yang Berhati Mulia (di Mata Koruptor)
  8. Jangan Abadikan Pengkhianat Bangsa Sebagai Nama Jalan!
  9. Andi Djemma, Konsisten Berdiri di Belakang Republik!

BONUS:

‎||>>"Apakah Paduka tidak mendengar ketakutan negeri jiran akan tabung gas kita yang telah banyak menelan korban? "  Mendengar pertanyaan punggawa istana, Raja menjawab dengan tenang, sambil manggut2,"Itulah senjata pamungkas kita yang akan digunakan kalau keadaan sudah darurat.” (HRC)

Kunjungi facebook: Hikayat Raja Cikeas (HRC)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun