Nasabah memiliki rekening di banyak bank, bisa jadi punya kartu kredit di satu bank tapi transaksi pembayarannya malah lebih sering dari rekening bank lain. Belum lagi penggunaan aplikasi dompet elektronik, yang tidak lagi didominasi bank.
Fokus Model Bisnis Citibank
Citibank sudah pasti memiliki pertimbangan kuat sebelum mengambil keputusan berpisah dari segmen ritel. Walaupun keuntungannya tergolong menggiurkan, persaingan di segmen ritel cukup memusingkan, terlalu banyak para pemain memperebutkan nasabah ritel dengan berbagai strategi.
CEO Citibank Jane Fraser menyatakan jika Citibank lebih berniat menggarap pasar global consumer bank di pusat Asia dan EMEA (Europe, Middle East dan Africa) melalui empat wealth center-nya yaitu Singapura, Hongkong, Uni Emirat Arab dan London.
Hal ini tidak salah, karena segmen bisnis ini juga menguntungkan, lebih bergengsi, pengawasan pertumbuhan bisnis lebih mudah daripada harus memelihara jutaan nasabah ritel. Citibank pasti sudah memiliki modal kuat dan kesiapan jaringan untuk melayani para nasabah sangat kaya ini.
Nasabah ini tidak mempan dicekoki perang bunga di pasaran karena memiliki kekayaan jauh di atas nasabah rata-rata. Karakter nasabah segmen ini adalah mengutamakan kenyamanan, privatisasi, kemudahan, dan eksklusivitas.
Dalam hal ini nasabah akan sangat diperhatikan, pelayanan yang diberikan serba mewah, dan Citibank sudah memperhitungkan hal ini secara matang.