Lalu terkait model peredaran dan pengawasannya, CBDC dapat mengaplikasikan konsep sebagai berikut:
- Indirect CBDC di mana tagihan (claim) dilakukan ke perantara (bank komersial), sementara bank sentral hanya melakukan pembayaran ke bank komersial.
- Direct CBDC di mana tagihan dilakukan langsung ke bank sentral.
- Hybrid CBDC di mana tagihan dilakukan ke bank sentral, tetapi bank komersial yang melakukan pembayaran.
Pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan Know Your Customer (KYC) di Indonesia dilakukan oleh perbankan sebagai pihak pelaku industri. Fungsi pengawasan berada di lembaga otoritas terkait yang berwenang.Â
Dengan kondisi saat ini di mana para pengawas bertindak layaknya raja, jika mengutip lirik lagu Radja milik/RIF band rock asal Bandung, "Mau apa tinggal minta tunjuk sini tunjuk sana dengan sedikit kata."Â
Singkatnya para pengawas hanya tahu semua beres di pelaksana, apakah bank sentral mau melakukan pekerjaan detil administrasi?
Sistem finansial di suatu negara merupakan sebuah proses satu kesatuan dan tidak bisa dipilah secara parsial begitu saja, sehingga kajian akan pilihan model harus dipertimbangkan tidak hanya matang tapi juga mengantisipasi dampak di setiap aspek.
***
Kekaisaran Khmer sangat identik dengan Kamboja, karena identitas Kamboja di masa lalu adalah kerajaan ini. Mungkin rakyat Kamboja juga merindukan kejayaan dan kekayaan negaranya menjulang tinggi layaknya pamor dari kekaisaran Khmer. Terkadang masyarakat Indonesia juga memiliki pemikiran serupa.
Teringat kebesaran masa kerajaan nusantara lama, sementara kondisi saat ini memprihatinkan. Semua membutuhkan kerja keras dan kerja cerdas tak hanya dari masyarakat, namun penyelenggara negara juga harus membuktikan bahwa mereka dipilih untuk membangun dan membawa kesejahteraan, tidak cuma melakukan pencitraan semata.
Jika Rupiah Digital kelak terealisasi semoga menjadi bagian dari kemajuan bangsa dan negara. Gemah ripah loh jinawi, teruntuk semua rakyat yang bernaung di pangkuan ibu pertiwi.Â