Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Libur Panjang Bertambah, Yakin Mau Liburan?

13 Maret 2020   07:00 Diperbarui: 13 Maret 2020   13:37 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa juga pertanyaannya adalah apakah penghasilan yang dimiliki cukup untuk berlibur?

Biasanya segmen pasar potensial yang dijadikan target menggunakan dananya pergi liburan adalah masyarakat kelas menengah yang punya uang serta daya beli lebih untuk keperluan konsumsi, sudah tercukupi kebutuhan dasarnya, merasa butuh hiburan.

Lalu bagaimana dengan masyarakat yang bukan tergolong sebagai kelas menengah atau middle income? Katakanlah para pekerja dengan penghasilan dibawah Upah Minimum Provinsi (UMP) yang penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan saja. Masalah seperti ini tidak dapat diatasi melalui solusi instan.

Insentif semacam bantuan langsung tunai hanya mendorong kemampuan konsumsi sesaat, setelah uang bantuan habis daya belinya kembali seperti semula. Persoalannya menjadi rumit, dibutuhkan penanganan dan solusi yang bersinergi. 

Meningkatkan kesejahteraan melalui perbaikan kualitas sumber daya manusia, kemudian membuka ruang bagi investasi supaya lapangan kerja dan usaha tersedia.

Ilustrasi: styleme.co.za
Ilustrasi: styleme.co.za

Ketika masyarakat sudah sejahtera tercukupi kebutuhan dasarnya, dengan sendiri keperluan semacam liburan akan dicari. Dan pergi berlibur di masa sekarang telah menjadi gaya hidup. 

Berbagai paket liburan ditawarkan seolah tidak kehilangan peminat. Tetapi hal yang patut diperhatikan adalah apakah masyarakat harus didorong terus bersikap konsumtif? Berlibur boleh saja, namun mengedukasi agar masyarakat menggunakan dananya secara bijaksana juga perlu dilakukan.

Pengelolaan dana secara bijaksana menjadi cara cerdas menjaga kemampuan daya beli masyarakat terjaga. Sehingga masyarakat akan menentukan pengeluaran biayanya berdasarkan ukuran prioritas, mampu memilih juga menyikapi antara kebutuhan dan keinginan dengan cermat. 

Selama masyarakat memiliki cukup dana, pergi berlibur akan menjadi agenda rutin.

 ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun