Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kopi Purwaceng di Dataran Tinggi Dieng

2 April 2018   11:08 Diperbarui: 4 April 2018   00:28 3035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi Purwaceng

Setelah mengunjungi beberapa tempat tersebut ternyata cukup menguras tenaga dan terasa lelah. Akhirnya rombongan memutuskan untuk kembali ke penginapan untuk beristirahat. Setelah membersihkan diri dan makan malam, justru saya mendapatkan sesuatu hal yang menarik bagi saya yaitu suguhan khas Dataran Tinggi Dieng, yaitu kopi purwaceng.

Dataran Tinggi Dieng terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut. Pada malam hari rata-rata suhu daerah tersebut berkisar 6-10 derajat celcius. Tak dapat dipungkiri kawasan ini cukup dingin bagi penduduk dengan iklim tropis seperti Indonesia. Jika berkunjung ke Dataran Tinggi Dieng sebaiknya membekali diri dengan baju hangat yang lengkap.

Pada malam harinya, saya merasakan udara yang cukup dingin. Sehingga hangatnya jagung bakar lumayan menghibur dan memberikan kenikmatan. Lalu saya disuguhi minuman tradisional yang berbahan dari tanaman purwaceng dengan campuran kopi. Sebagai pecandu kopi yang selalu tertarik dengan aneka ragam kopi, terutama kopi hitam, nama kopi purwaceng cukup menarik perhatian saya, sehingga saya pun tak ragu mencobanya. Ternyata rasanya cukup enak, karena kopi diseduh dengan campuran ramuan purwaceng dan beberapa rempah lainnya. Aroma mirip seduhan jamu cukup terasa disertai rasa hangat yang mengalir di tenggorokan. Saya pun terusik untuk bertanya mengenai purwaceng.

ngasih.com
ngasih.com
Purwaceng (pimpinella pruatjan) merupakan varietas tumbuhan yang dapat tumbuh di kawasan Dataran Tinggi, dan dikenal memiliki salah satu khasiatnya sebagai penambah gairah seksual atau afrosidiak! Dari penelusuran yang saya coba cari berdasarkan beberapa literatur, disimpulkan tanaman ini hanya ditemukan di daerah Dataran Tinggi di pulau Jawa, seperti Dieng, Tengger. 

Dan bagian dari tanaman purwaceng yang diolah adalah bagian akarnya. Sehingga untuk kebutuhan konsumsi yang dapat diterima oleh masyarakat, maka purwaceng pada umumnya disajikan dengan dicampur kopi dan susu. Tetapi untuk mendapatkan efek nyata dari purwaceng ternyata harus dikonsumsi secara rutin selama 7-15 hari, sehingga konsumsi dalam jangka pendek tidak akan memiliki pengaruh yang signifikan.

 Karena kopi dan susu purwaceng merupakan hal yang menarik, saya pun membelinya dalam bentuk sachetsebagai oleh-oleh agar rekan-rekan di Jakarta dapat mencicipi rasa kopi dan susu purwaceng. Harganya tergolong mahal 1 boks berisi 10 sachet dibanderol seharga 80 ribu rupiah. Tetapi untuk rasa dan aromanya masih tergolong cukup nikmat. 

Pada malam itu saya menghabiskan 3 cangkir kopi purwaceng, tetapi yang terasa adalah hangat dan sedikit mengusir rasa lelah. Ternyata saya menemukan tujuan pribadi saya yaitu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman unik melalui mencicipi purwaceng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun