Aku terdiam sejenak, memastikan aku tidak salah lihat. Tapi huruf-huruf itu tetap terpampang di layar. Aku lulus. Aku diterima di UI.
Tanpa berpikir panjang, aku berlari keluar kamar. Ibuku masih duduk di ruang tengah, menyelesaikan doa paginya. Aku langsung memeluknya erat.
"Ibu... aku lulus..." suaraku bergetar.
Beliau membalas pelukanku, dan aku mendengar isak tangisnya. Tangis haru, tangis bahagia.
Kami berdua menangis pagi itu. Aku menangis karena mimpi yang akhirnya menjadi nyata, dan ibuku menangis karena melihat anaknya berhasil meraih impian yang sudah lama diperjuangkan.
Dari seorang anak SMA yang hanya tahu SHINee dan Boys Before Flowers, kini aku benar-benar akan belajar bahasa Korea di tempat yang kuimpikan.
Dan ini... baru permulaan.
**
Akhirnya, aku resmi menjadi mahasiswa Universitas Indonesia. Aku diterima di jurusan Bahasa dan Kebudayaan Korea yang selama ini hanya aku impikan. Setiap kali melangkah ke kampus, aku merasa seperti berjalan dalam dunia yang baru, dunia yang selalu aku impikan. Aku tidak hanya belajar bahasa Korea, tetapi juga menjelajahi budaya, sejarah, dan sastra yang dulu hanya aku ketahui melalui drama dan musik.
Hari pertama di kelas, aku merasa sangat antusias. Selama ini, aku hanya belajar sendiri, mencari tahu dari berbagai sumber. Tapi di sini, semuanya terasa lebih terstruktur. Â Hal-hal yang dulunya terasa rumit, sekarang menjadi lebih mudah dicerna.
**