Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Kumari: Aspek Menarik Budaya Masyarakat Nepal

5 November 2024   07:00 Diperbarui: 5 November 2024   07:11 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewi Taleju atau Durga: Simbol Keilahian dan Keberuntungan

Sebagai Kumari, gadis yang terpilih dianggap sebagai perwujudan hidup dari dewi Hindu Taleju Bhawani atau Durga. Taleju, yang merupakan dewi pelindung kerajaan Malla, melambangkan energi ilahi, kekuatan, dan keberuntungan. Dalam kapasitasnya sebagai dewi hidup, Kumari memainkan peran penting dalam berbagai upacara dan festival keagamaan yang besar di Nepal. Salah satu peristiwa yang paling penting adalah festival Indra Jatra, di mana Kumari diarak melalui jalan-jalan Kathmandu di atas tandu emas. Kehadiran Kumari dalam festival ini dianggap membawa perlindungan dan berkah bagi masyarakat, terutama bagi keluarga kerajaan dan para pemimpin Nepal.

Upacara dan Festival Besar

Selain Indra Jatra, Kumari juga memainkan peran sentral dalam festival Dashain, festival Hindu terbesar di Nepal. Selama festival ini, Kumari diundang untuk memberikan berkah kepada para pemimpin politik dan keluarga kerajaan. Kehadirannya pada saat-saat penting ini dianggap membawa keberuntungan dan kesejahteraan bagi seluruh negeri.

Namun, sebagai Kumari, gadis tersebut harus mempertahankan ketenangan dan kewibawaan yang tinggi selama upacara ini. Tidak diperbolehkan menunjukkan emosi atau ketidaknyamanan, karena ia diyakini sebagai manifestasi dewi yang sempurna.

Dampak Psikologis dan Adaptasi Setelah Menjadi Kumari

Dampak Positif

Menjadi Kumari membawa penghormatan dan pengakuan yang luar biasa di masyarakat Nepal. Gadis yang terpilih mendapatkan status istimewa yang dihormati oleh semua lapisan masyarakat, dari keluarga kerajaan hingga warga biasa. Status ini juga meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri Kumari, karena ia dipuja sebagai sosok suci. Selain itu, pengalaman hidup sebagai dewi hidup memperkaya pemahaman mereka tentang budaya dan tradisi Nepal, serta memperkuat hubungan mereka dengan kepercayaan spiritual yang mendalam.

Dampak Negatif

Namun, kehidupan sebagai Kumari juga memiliki tantangan tersendiri. Isolasi yang dialami selama masa jabatan dapat memicu perasaan kesepian dan keterasingan dari kehidupan normal. Kumari tidak diizinkan untuk bermain dengan anak-anak lain atau menjalani kehidupan sosial biasa. Setelah masa periodenya berakhir, gadis Kumari mungkin menghadapi tantangan psikologis dan sosial dalam beradaptasi dengan kehidupan normal. Tekanan untuk menjalankan peran sebagai dewi hidup juga bisa menimbulkan beban emosional yang besar.

Kembali ke Kehidupan Normal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun