Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

"The Unequal Marriage": Kritik Sosial Vasili Pukirev terhadap Ketidakadilan kepada Perempuan dalam Masyarakat

27 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 27 Oktober 2024   07:22 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dipamerkan di pameran akademik tahunan, “The Unequal Marriage” mendapatkan pengakuan luas dan banyak pujian. Lukisan ini tidak hanya dianggap sebagai karya seni yang luar biasa, tetapi juga sebagai salah satu bentuk protes sosial yang berani. Pukirev menerima gelar profesor dari Akademi Seni Empayar sebagai penghargaan atas kontribusinya dalam seni dan kritik sosial.

Relevansi Lukisan dalam Konteks Modern

Perjuangan Hak-Hak Perempuan

Meskipun dibuat pada abad ke-19, pesan yang disampaikan “The Unequal Marriage” masih relevan hingga saat ini. Di berbagai belahan dunia, perempuan masih berjuang untuk hak kebebasan memilih pasangan dan menolak pernikahan paksa. Lukisan ini mengingatkan kita akan pentingnya kebebasan dalam hubungan dan bahwa pernikahan idealnya didasarkan pada persetujuan dan cinta.

Inspirasi untuk Perubahan Sosial

Lukisan ini juga berfungsi sebagai inspirasi bagi gerakan sosial yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Pesan tentang pentingnya kebebasan individu dan persetujuan dalam pernikahan tetap relevan dalam masyarakat modern, dan lukisan ini menjadi pengingat bahwa norma sosial harus selalu dievaluasi untuk memastikan keadilan bagi semua orang.

Penutup

 “The Unequal Marriage” karya Vasili Pukirev adalah bukti nyata bagaimana seni mampu menjadi alat kritik sosial yang efektif. Dalam lukisan ini, Pukirev dengan berani menantang praktik-praktik sosial yang tidak adil, terutama yang menghilangkan kebebasan perempuan untuk memilih pasangan hidupnya. Melalui ekspresi wajah murung pengantin perempuan dan kontrasnya dengan mempelai pria yang lebih tua, Pukirev berhasil menggambarkan dampak emosional dari pernikahan yang diatur. Karya seni ini tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam yang mendorong kita untuk merenungkan norma-norma yang menekan kebebasan individu.

Dengan mengapresiasi pesan di balik “The Unequal Marriage,” kita diingatkan akan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan kebebasan dalam memilih jalan hidup. Seni seperti ini tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan kritik, tetapi juga menginspirasi kita untuk memperjuangkan keadilan dan perubahan positif dalam masyarakat.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun