Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

"The Unequal Marriage": Kritik Sosial Vasili Pukirev terhadap Ketidakadilan kepada Perempuan dalam Masyarakat

27 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 27 Oktober 2024   07:22 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detail dan Narasi Visual dalam Lukisan

Ekspresi Emosional

Salah satu aspek paling menonjol dari lukisan ini adalah kemampuan Pukirev dalam menampilkan ekspresi emosional setiap karakter. Pengantin wanita tampak putus asa, seolah-olah tidak ada kebahagiaan atau harapan dalam pernikahan yang dihadapinya. Di sisi lain, pengantin pria yang lebih tua tampak apatis dan terkesan acuh tak acuh. Pukirev dengan cermat menunjukkan ketidakcocokan emosional antara pasangan ini, menggambarkan bagaimana pernikahan yang diatur cenderung tidak adil bagi pengantin wanita.

Kontras dan Pencahayaan

Pukirev menggunakan kontras dan pencahayaan untuk menambah kedalaman emosional lukisan ini. Latar belakang yang gelap menyoroti wajah pengantin wanita, memperkuat suasana muram dan ketidakbahagiaan yang dirasakannya. Teknik ini juga membantu menyoroti perbedaan antara pengantin wanita dan pria, menunjukkan betapa tidak sederajatnya mereka dalam hubungan ini.

Simbolisme Lainnya dalam Lukisan

Dalam karya ini, Pukirev juga menambahkan beberapa elemen simbolis yang memperkuat pesan sosialnya. Misalnya, pakaian pengantin pria yang tampak lebih mewah mencerminkan ketimpangan kekuasaan dan status sosial antara pasangan, yang merupakan isu penting dalam pernikahan yang diatur.

Dampak dan Pengaruh Lukisan di Masyarakat

Memicu Diskusi Sosial

Ketika pertama kali dipamerkan pada tahun 1862, lukisan ini segera menjadi topik perbincangan di kalangan masyarakat. Banyak orang yang mulai mempertanyakan praktik pernikahan yang diatur dan bagaimana hal itu mempengaruhi perempuan. Karya ini memicu diskusi tentang ketidakadilan sosial, dan banyak orang mulai menyadari bahwa praktik tersebut harus ditinjau ulang.

Penghargaan dan Pengakuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun