Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anunnaki: Dewa-Dewa Masyarakat Sumeria dan Peran Mereka dalam Kepercayaan Mesopotamia

26 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:17 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Menjaga Keadilan: Utu sebagai dewa matahari dan keadilan memainkan peran penting dalam memastikan keadilan di bumi. Ia memberikan hukum dan mengawasi perilaku manusia, memastikan bahwa semua tindakan sejalan dengan kehendak para dewa.

Penciptaan Manusia oleh Anunnaki

Menurut mitologi Sumeria, penciptaan manusia oleh Anunnaki bertujuan untuk meringankan beban para dewa dalam menjalankan tugas di bumi. Dalam teks kuno seperti Epos Atrahasis dan Enuma Elish, kisah ini menceritakan bahwa manusia dibentuk dari tanah liat yang dicampur dengan darah dewa yang dikorbankan, sebuah tindakan yang memberikan manusia “esensi” ilahi sekaligus tujuan yang jelas. Enki, dewa kebijaksanaan dan air, bersama Ninhursag, dewi bumi dan kesuburan, berperan penting dalam proses penciptaan ini. Mereka dikisahkan sebagai dewa-dewa yang memberi “nafas” kehidupan pada manusia, sehingga manusia dapat bekerja membantu para dewa menjaga keseimbangan dan keteraturan di dunia. Dengan demikian, manusia dalam pandangan masyarakat Sumeria tidak hanya memiliki kewajiban untuk hidup harmonis dengan alam, tetapi juga dianggap sebagai bagian penting dari tatanan kosmis yang diatur oleh para Anunnaki. Kisah penciptaan ini menegaskan bahwa manusia memiliki peran dalam menjaga keseimbangan alam semesta, suatu kepercayaan yang mempengaruhi budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Sumeria.

Pemujaan Anunnaki dan Ritual di Ziggurat

Masyarakat Sumeria sangat menghormati Anunnaki melalui berbagai bentuk pemujaan, salah satunya dengan membangun ziggurat, yaitu struktur piramida bertingkat yang didedikasikan bagi dewa-dewa tertentu. Setiap kota besar di Sumeria memiliki ziggurat utama yang didedikasikan untuk dewa pelindung kota tersebut. Ziggurat dianggap sebagai jembatan antara dunia manusia dan dunia ilahi, di mana para pendeta dan pemuja dapat melakukan komunikasi dengan para dewa.

Ritual pemujaan di ziggurat termasuk persembahan harian, doa, nyanyian pujian, dan festival tahunan. Persembahan makanan, minuman, serta barang-barang lainnya dipersembahkan kepada para dewa setiap hari oleh para pendeta. Doa dan nyanyian pujian dilakukan untuk memohon berkah dan perlindungan dari para dewa. Salah satu festival besar yang dirayakan adalah Festival Akitu, sebuah upacara tahunan untuk menghormati dewa-dewa yang berlangsung selama beberapa hari. Upacara ini melibatkan persembahan, ritual pemurnian, serta ramalan yang dianggap memberikan arah bagi kehidupan masyarakat.

Kesimpulan

Sebagai bagian penting dari kepercayaan dan kebudayaan Sumeria kuno, Anunnaki memegang peran utama dalam kehidupan masyarakat Mesopotamia. Dewa-dewa ini dipercaya mengatur alam semesta, membawa berkah, menjaga keadilan, dan bahkan menciptakan manusia untuk membantu mereka dalam menjalankan tugas-tugas di dunia. Hubungan masyarakat Sumeria dengan para dewa ini begitu kuat, terbukti melalui pembangunan ziggurat—struktur suci bertingkat yang didedikasikan bagi Anunnaki, serta beragam ritual pemujaan yang dilakukan setiap hari. Melalui pemahaman tentang Anunnaki, kita tidak hanya melihat sisi spiritual dari peradaban Sumeria, tetapi juga bagaimana mereka memandang dunia dan keteraturan alam semesta. Kepercayaan terhadap Anunnaki mencerminkan cara mereka menghormati kekuatan-kekuatan ilahi yang diyakini menjaga keseimbangan hidup, sehingga menjadikan Anunnaki sebagai bagian tak terpisahkan dari pandangan hidup masyarakat Sumeria.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun