Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anunnaki: Dewa-Dewa Masyarakat Sumeria dan Peran Mereka dalam Kepercayaan Mesopotamia

26 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:17 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam arkeologi dan mitologi, Anunnaki dikenal sebagai entitas misterius yang menjadi pusat berbagai cerita dan spekulasi. Dewa-dewa ini sangat penting bagi masyarakat Sumeria kuno, yang hidup di wilayah Mesopotamia (sekarang mencakup Irak dan sekitarnya). Bagi masyarakat Sumeria, Anunnaki dipercaya memiliki kekuatan besar yang mengatur kehidupan manusia dan alam semesta. Mereka diyakini sebagai keturunan dari Anu, dewa langit, sehingga sering dianggap sebagai dewa-dewa yang menghubungkan manusia dengan dunia para dewa.

Artikel ini akan mengupas siapa sebenarnya Anunnaki dan peran besar mereka dalam masyarakat Sumeria. Selain itu, kita juga akan melihat bagaimana pengaruh mereka membentuk kebudayaan Mesopotamia, salah satu peradaban tertua di dunia, di mana agama, tradisi, dan kehidupan sehari-hari masyarakatnya sangat dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap dewa-dewa Anunnaki.

Siapakah Anunnaki?

Anunnaki adalah sekelompok dewa dalam kepercayaan Sumeria yang hidup di wilayah Mesopotamia, yang sekarang meliputi Irak dan sebagian wilayah sekitarnya. Istilah “Anunnaki” sendiri berasal dari bahasa Sumeria yang artinya “keturunan pangeran,” merujuk pada kepercayaan bahwa mereka adalah keturunan langsung dari Anu, dewa langit yang dianggap sebagai penguasa tertinggi dalam panteon Sumeria. Sebagai keturunan Anu, Anunnaki dipandang memiliki kekuatan besar dan tanggung jawab dalam mengatur keseimbangan kosmos.

Para Anunnaki ini mencakup sejumlah dewa utama yang disembah oleh masyarakat Sumeria, termasuk di antaranya Enlil, Enki, Ninhursag, Nanna, Utu, dan Inanna. Setiap dewa memiliki peran khusus yang berkaitan dengan elemen atau aspek kehidupan tertentu, yang berpengaruh besar dalam mengatur alam semesta menurut kepercayaan Sumeria.

Asal Usul Anunnaki dalam Mitologi Sumeria

Dalam mitologi Sumeria, Anunnaki dipercaya sebagai makhluk keturunan dari Anu, dewa langit, dan Ki, dewi bumi. Anu dianggap sebagai pencipta kosmos yang membawa keteraturan ke alam semesta, sedangkan Ki melambangkan bumi yang penuh kehidupan. Dengan latar belakang ilahi ini, Anunnaki muncul sebagai dewa-dewa yang menghubungkan langit dan bumi serta menjaga keseimbangan di antara keduanya. Mereka tidak hanya dilihat sebagai makhluk spiritual, tetapi juga sebagai pengatur kekuatan alam yang mengontrol cuaca, kesuburan tanah, dan bahkan kehidupan manusia sehari-hari. Kehadiran Anunnaki dalam mitos mencerminkan kepercayaan Sumeria bahwa alam semesta ini diatur oleh kekuatan-kekuatan yang harus dihormati dan dilestarikan. Kehidupan sehari-hari masyarakat Sumeria pun dipengaruhi oleh kepercayaan ini, di mana Anunnaki diyakini membantu menjaga keberlangsungan dan stabilitas dunia melalui peran mereka sebagai penjaga alam.

Hirarki Kedewaan dalam Anunnaki

Dalam hirarki kedewaan Sumeria, struktur kekuasaan Anunnaki cukup kompleks, dengan Anu berada di puncak tertinggi. Hirarki ini diikuti oleh beberapa dewa yang memiliki kekuasaan besar dalam mengatur aspek-aspek spesifik kehidupan di bumi. Berikut adalah beberapa dewa utama dalam panteon Anunnaki:

- Anu (An): Sebagai raja para dewa dan dewa langit, Anu dianggap sebagai penguasa tertinggi. Ia memiliki kedudukan yang sangat dihormati di antara dewa-dewa lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun