Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keris Nogo Sosro Sabuk Inten, Keris Legendaris Simbol Kekuatan Spiritual dan Perlindungan

28 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 28 Agustus 2024   07:10 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ritual dan Tradisi

Pembersihan dan Perawatan (Jamasan)

Ritual jamasan atau pembersihan keris adalah tradisi penting dalam budaya Jawa, yang dilakukan secara berkala untuk menjaga keris tetap bersih dan terawat. Jamasan biasanya dilakukan setiap tahun pada bulan Suro (Muharram dalam kalender Islam Jawa), di mana keris dibersihkan dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti jeruk nipis, air kelapa, dan minyak wangi. Ritual ini bukan hanya bertujuan untuk membersihkan keris dari karat atau kotoran, tetapi juga untuk memperkuat energi spiritual yang ada di dalamnya.

Pemberian Sesaji

Sesaji atau persembahan adalah bagian penting dari tradisi perawatan keris. Sesaji ini biasanya terdiri dari bunga, kemenyan, makanan, dan minuman yang diletakkan di dekat keris selama upacara. Persembahan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada keris, serta untuk memohon perlindungan dan keberkahan. Tradisi ini menunjukkan bagaimana keris diperlakukan dengan sangat hormat, seolah-olah keris tersebut adalah entitas yang hidup dan memiliki kekuatan.

Meditasi dan Doa

Pemilik keris sering melakukan meditasi dan doa khusus untuk berkomunikasi dengan roh atau energi yang diyakini ada dalam keris. Doa-doa ini biasanya dipanjatkan untuk memohon perlindungan, keberuntungan, dan kesejahteraan. Melalui meditasi ini, pemilik keris berusaha memperkuat hubungan spiritual dengan kerisnya, serta menjaga agar energi positif tetap mengalir ke dalam hidupnya.

Pengisian Energi (Ruwatan)

Ruwatan adalah upacara untuk mengisi ulang energi spiritual keris. Proses ini biasanya dipimpin oleh seorang dukun atau spiritualis yang memiliki pengetahuan khusus tentang keris. Ruwatan melibatkan mantra-mantra dan ritual tertentu yang bertujuan untuk memperkuat kekuatan keris, sehingga tetap dapat memberikan perlindungan dan keberuntungan bagi pemiliknya.

Penggunaan dalam Upacara Adat

Keris Nogo Sosro Sabuk Inten sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, penobatan, dan upacara keagamaan. Dalam upacara pernikahan, misalnya, keris ini digunakan sebagai simbol perlindungan dan keberuntungan bagi pasangan yang menikah. Penggunaan keris dalam upacara ini memperkuat nilai simbolis dan spiritualnya, serta memastikan bahwa tradisi tetap hidup dan dihormati oleh generasi-generasi berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun