Keajaiban Arsitektur dan Fitur Candi Dwarawati
Candi Dwarawati memiliki beberapa fitur arsitektur yang menarik dan unik, yang menjadikannya berbeda dari candi-candi lain.
Denah Bujur Sangkar:
Candi ini memiliki denah berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 5 meter x 4 meter. Denah yang sederhana ini memberikan kesan harmonis dan seimbang pada struktur bangunan. Berbeda dengan candi-candi megah seperti Borobudur atau Prambanan, Candi Dwarawati mempertahankan profil vertikal yang sederhana namun elegan. Kesederhanaan ini justru menonjolkan keanggunan dan keindahan arsitektur yang bersahaja.
Ukiran Indah:
Dinding luar candi dihiasi oleh relung-relung yang dibuat untuk menempatkan arca-arca. Relung-relung ini menunjukkan perhatian terhadap detail dan seni pahat yang tinggi. Arca-arca Dewi Durga, Agastya, dan Ganesha menjadi sorotan utama. Arca-arca ini tidak hanya menunjukkan keindahan seni ukir, tetapi juga menyiratkan makna spiritual yang mendalam bagi para penganut Hindu.Â
Dewi Durga melambangkan kekuatan dan perlindungan, Agastya melambangkan kebijaksanaan, dan Ganesha melambangkan keberuntungan dan penghalang rintangan. Ukiran-ukiran pada candi ini tidak hanya indah secara visual, tetapi juga mengandung pesan-pesan spiritual yang mendalam. Setiap ukiran memiliki simbolisme tertentu yang berhubungan dengan keyakinan dan praktik keagamaan Hindu, sehingga memberikan dimensi tambahan pada pengalaman mengunjungi candi ini.
Candi Dwarawati sebagai Tempat Ibadah
Trimurti: Trinitas Ilahi:
Dalam Hinduisme, Trimurti melambangkan tiga dewa utama: Brahma (pencipta), Wisnu (pemelihara), dan Siwa (penghancur). Ketiga dewa ini memainkan peran penting dalam siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali. Candi Dwarawati kemungkinan besar digunakan untuk menghormati ketiga kekuatan kosmik ini. Kehadiran arca-arca yang mewakili Trimurti menunjukkan bahwa candi ini adalah tempat suci di mana para penganut Hindu datang untuk memuja dan memohon berkat dari ketiga dewa tersebut.