Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

The Kybalion: Penjelasan Tentang Esensi Filsafat Hermetik

25 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 25 Juli 2024   07:04 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : The Kybalion - Wikisource.org

Filsafat Hermetik, seperti yang dirangkum dalam buku "The Kybalion," adalah warisan spiritual kuno yang memberikan pandangan mendalam tentang realitas, pikiran, dan alam semesta. Buku ini ditulis oleh "Tiga Inisiat" pada awal abad ke-20 dan mengungkap ajaran-ajaran dari Hermes Trismegistus, seorang tokoh penting dalam tradisi mistik dan filsafat Barat. 

Filsafat ini mengajarkan prinsip-prinsip yang dapat membantu kita memahami hubungan kita dengan dunia dan bagaimana pikiran kita memengaruhi realitas. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi esensi dari filsafat Hermetik, menguraikan prinsip-prinsip utamanya, dan bagaimana penerapan konsep-konsep ini dapat memperluas wawasan kita tentang keberadaan dan kehidupan sehari-hari. Dengan memahami ajaran-ajaran ini, kita bisa mendapatkan panduan untuk hidup yang lebih sadar dan harmonis.

1. Prinsip Mentalisme: Semua Adalah Pikiran

Prinsip pertama Hermetik menyatakan bahwa segala sesuatu adalah pikiran. Artinya, alam semesta dan segala isinya, termasuk kita, adalah manifestasi dari kesadaran. Pikiran kita memiliki kekuatan untuk memengaruhi realitas di sekitar kita. Ketika kita memahami bahwa pikiran adalah kekuatan kreatif yang membentuk pengalaman hidup kita, kita akan lebih berhati-hati dalam berpikir dan bertindak. 

Misalnya, pikiran positif dapat menarik pengalaman positif, sementara pikiran negatif dapat menarik pengalaman negatif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengawasi dan mengarahkan pikiran kita menuju hal-hal yang positif dan konstruktif. Dengan menyadari dan menerapkan prinsip mentalisme ini, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik dan lebih harmonis, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain. Prinsip ini mengajarkan bahwa perubahan dimulai dari dalam diri kita, dari cara kita berpikir dan memandang dunia.

2. Prinsip Kesesuaian: Seperti di Atas, Begitu di Bawah

Prinsip Kesesuaian menggambarkan hubungan antara makrokosmos (alam semesta) dan mikrokosmos (individu). Prinsip ini menyatakan bahwa apa yang terjadi di alam semesta mencerminkan apa yang terjadi dalam diri kita, dan sebaliknya. Dengan kata lain, ada hubungan yang erat antara bagian terkecil dan terbesar dari keberadaan. Prinsip ini mengajarkan kita bahwa kita adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar dan kompleks. 

Misalnya, harmoni dalam alam semesta dapat tercermin dalam keseimbangan hidup kita, dan kekacauan dalam pikiran kita bisa menciptakan ketidakseimbangan di sekitar kita. Melalui prinsip kesesuaian, kita belajar bahwa perubahan dalam diri kita, seperti pikiran dan tindakan positif, dapat mempengaruhi dunia luar secara positif. 

Sebaliknya, perubahan di dunia luar, seperti peristiwa alam atau situasi sosial, juga dapat mempengaruhi keadaan batin kita. Memahami prinsip ini membantu kita menyadari bahwa kita tidak terpisah dari alam semesta, tetapi merupakan bagian integral dari keseluruhan yang saling terhubung.

3. Prinsip Getaran: Segalanya Bergerak dan Bergetar

Prinsip Getaran menyatakan bahwa segala sesuatu di alam semesta memiliki getarannya sendiri. Ini berlaku untuk materi, energi, dan bahkan pikiran. Setiap objek fisik, pikiran, dan emosi memiliki frekuensi tertentu. Memahami prinsip ini membantu kita mengenali bagaimana kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. 

Misalnya, pikiran dan emosi positif memiliki getaran yang lebih tinggi, sementara pikiran dan emosi negatif memiliki getaran yang lebih rendah. Dengan meningkatkan getaran kita melalui pikiran positif, perasaan baik, dan tindakan yang harmonis, kita dapat menarik pengalaman yang lebih baik dalam hidup kita. Prinsip ini juga mengajarkan bahwa segala sesuatu terus bergerak dan bergetar, tidak ada yang benar-benar diam. 

Dengan menyadari dan mengendalikan getaran kita, kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih bahagia dan lebih sehat. Jadi, dengan fokus pada hal-hal positif dan menjaga getaran kita tetap tinggi, kita bisa membawa perubahan positif tidak hanya dalam diri kita tetapi juga dalam lingkungan sekitar kita.

4. Prinsip Polaritas: Dualitas dalam Segala Hal

Prinsip Polaritas mengajarkan bahwa segala sesuatu memiliki dua sisi: baik dan buruk, cahaya dan kegelapan, suka dan tidak suka. Setiap aspek kehidupan memiliki lawannya, dan keduanya saling melengkapi. Keseimbangan antara polaritas ini sangat penting untuk mencapai harmoni dan pertumbuhan dalam hidup kita. Misalnya, tanpa memahami kesedihan, kita mungkin tidak benar-benar menghargai kebahagiaan. Mengakui adanya dualitas ini membantu kita menerima bahwa pengalaman negatif dan positif adalah bagian dari perjalanan hidup kita. 

Dengan menerima kedua sisi tersebut, kita bisa menemukan kedamaian dan kebijaksanaan yang lebih dalam. Prinsip ini juga mengajarkan kita untuk tidak melihat sesuatu hanya dari satu perspektif, tetapi memahami bahwa setiap situasi memiliki dua sisi yang berlawanan namun saling melengkapi. Dengan memahami dan menerapkan prinsip polaritas ini, kita dapat mencapai keseimbangan emosional dan mental yang lebih baik, sehingga kita bisa menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan bijaksana.

5. Prinsip Ritme: Segalanya Mengalir dan Berayun

Prinsip Ritme menyatakan bahwa segala sesuatu memiliki ritmenya sendiri, mirip dengan gelombang yang naik dan turun. Dalam hidup kita, kita juga mengalami perubahan dan siklus yang terus-menerus. Kadang-kadang kita berada di puncak, merasakan kebahagiaan dan kesuksesan, dan di lain waktu kita mungkin berada di titik terendah, menghadapi tantangan dan kesulitan. 

Memahami prinsip ini membantu kita menghadapi berbagai situasi dengan lebih bijaksana dan tenang. Prinsip Ritme mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam satu fase saja, tetapi untuk menerima perubahan sebagai bagian dari kehidupan yang dinamis dan alami. Dengan menerima bahwa segala sesuatu akan berubah, kita dapat lebih mudah beradaptasi dan tidak terlalu terpengaruh oleh naik turunnya kehidupan. 

Ini juga membantu kita untuk tidak terlalu terikat pada masa-masa baik atau terlalu terpukul oleh masa-masa sulit, melainkan melihat semuanya sebagai bagian dari aliran kehidupan yang terus bergerak. Dengan pemahaman ini, kita bisa menghadapi setiap perubahan dengan lebih siap dan lebih bijak, menemukan keseimbangan dan ketenangan di tengah dinamika hidup.

6. Prinsip Sebab dan Akibat: Setiap Tindakan Mempunyai Konsekuensinya

Prinsip Sebab dan Akibat mengajarkan bahwa setiap tindakan yang kita lakukan memiliki konsekuensinya sendiri. Apa pun yang kita lakukan, baik atau buruk, akan kembali kepada kita dalam bentuk tertentu. Memahami hubungan sebab-akibat ini membantu kita membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam hidup. 

Misalnya, tindakan positif seperti membantu orang lain atau bekerja keras cenderung menghasilkan hasil yang baik, sementara tindakan negatif seperti berbohong atau malas sering kali menghasilkan konsekuensi yang kurang menyenangkan. Dengan menyadari prinsip ini, kita bisa lebih bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang kita lakukan dan memahami dampaknya pada diri kita sendiri dan orang lain. 

Prinsip ini juga mengajarkan kita untuk berpikir sebelum bertindak, mengingat bahwa setiap keputusan yang kita buat akan membawa konsekuensi. Dengan menjalani hidup berdasarkan prinsip sebab dan akibat, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan meminimalkan kesalahan yang dapat berdampak buruk pada diri kita sendiri dan orang lain. Prinsip ini membantu kita menjadi individu yang lebih sadar dan bijaksana dalam setiap aspek kehidupan.

7. Prinsip Gender: Ada Gender dalam Segalanya

Prinsip Gender mengajarkan bahwa dalam segala sesuatu terdapat aspek maskulin dan feminin, yang bukan hanya tentang jenis kelamin, tetapi juga tentang prinsip kreatif dan penerimaan. Keduanya ada dalam diri kita dan dalam alam semesta. Energi maskulin biasanya aktif, kreatif, dan mendorong tindakan, sementara energi feminin cenderung reseptif, introspektif, dan mendukung penerimaan. Setiap individu memiliki kedua jenis energi ini dan dapat mengakses serta menggunakan keduanya sesuai kebutuhan. 

Misalnya, ketika kita perlu membuat keputusan atau mengambil tindakan, kita bisa mengandalkan energi maskulin. Sebaliknya, ketika kita perlu merenung atau memahami sesuatu dengan lebih dalam, energi feminin akan lebih berguna. Keseimbangan antara kedua energi ini penting untuk mencapai keharmonisan dan kesejahteraan dalam hidup kita. 

Prinsip Gender mengajarkan bahwa dengan menyadari dan menghargai kedua aspek ini, kita dapat menjadi individu yang lebih seimbang dan harmonis. Ini juga membantu kita memahami bahwa tidak ada satu jenis energi yang lebih baik dari yang lain, tetapi keduanya saling melengkapi dan diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang utuh dan bermakna.

Kesimpulan

Filsafat Hermetik mengajarkan kita untuk memahami diri kita sendiri, hubungan kita dengan alam semesta, dan bagaimana pikiran kita memengaruhi realitas. Prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam "The Kybalion" membantu kita menggali lebih dalam tentang hakikat eksistensi kita dan mengambil langkah menuju pencerahan. Buku ini menawarkan alat yang berharga untuk memahami dan mengarahkan hidup kita dengan lebih bijaksana. 

Dengan menerapkan ajaran-ajaran ini, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih seimbang, harmonis, dan penuh makna. Misalnya, dengan mengawasi pikiran kita, kita bisa menciptakan realitas yang lebih positif. Dengan memahami ritme alam semesta, kita bisa lebih bijak menghadapi naik turunnya hidup. Prinsip-prinsip ini memberikan panduan untuk menjalani hidup yang lebih sadar dan terhubung dengan alam semesta.

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun