Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

The Kybalion: Penjelasan Tentang Esensi Filsafat Hermetik

25 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 25 Juli 2024   07:04 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : The Kybalion - Wikisource.org

Prinsip Sebab dan Akibat mengajarkan bahwa setiap tindakan yang kita lakukan memiliki konsekuensinya sendiri. Apa pun yang kita lakukan, baik atau buruk, akan kembali kepada kita dalam bentuk tertentu. Memahami hubungan sebab-akibat ini membantu kita membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam hidup. 

Misalnya, tindakan positif seperti membantu orang lain atau bekerja keras cenderung menghasilkan hasil yang baik, sementara tindakan negatif seperti berbohong atau malas sering kali menghasilkan konsekuensi yang kurang menyenangkan. Dengan menyadari prinsip ini, kita bisa lebih bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang kita lakukan dan memahami dampaknya pada diri kita sendiri dan orang lain. 

Prinsip ini juga mengajarkan kita untuk berpikir sebelum bertindak, mengingat bahwa setiap keputusan yang kita buat akan membawa konsekuensi. Dengan menjalani hidup berdasarkan prinsip sebab dan akibat, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan meminimalkan kesalahan yang dapat berdampak buruk pada diri kita sendiri dan orang lain. Prinsip ini membantu kita menjadi individu yang lebih sadar dan bijaksana dalam setiap aspek kehidupan.

7. Prinsip Gender: Ada Gender dalam Segalanya

Prinsip Gender mengajarkan bahwa dalam segala sesuatu terdapat aspek maskulin dan feminin, yang bukan hanya tentang jenis kelamin, tetapi juga tentang prinsip kreatif dan penerimaan. Keduanya ada dalam diri kita dan dalam alam semesta. Energi maskulin biasanya aktif, kreatif, dan mendorong tindakan, sementara energi feminin cenderung reseptif, introspektif, dan mendukung penerimaan. Setiap individu memiliki kedua jenis energi ini dan dapat mengakses serta menggunakan keduanya sesuai kebutuhan. 

Misalnya, ketika kita perlu membuat keputusan atau mengambil tindakan, kita bisa mengandalkan energi maskulin. Sebaliknya, ketika kita perlu merenung atau memahami sesuatu dengan lebih dalam, energi feminin akan lebih berguna. Keseimbangan antara kedua energi ini penting untuk mencapai keharmonisan dan kesejahteraan dalam hidup kita. 

Prinsip Gender mengajarkan bahwa dengan menyadari dan menghargai kedua aspek ini, kita dapat menjadi individu yang lebih seimbang dan harmonis. Ini juga membantu kita memahami bahwa tidak ada satu jenis energi yang lebih baik dari yang lain, tetapi keduanya saling melengkapi dan diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang utuh dan bermakna.

Kesimpulan

Filsafat Hermetik mengajarkan kita untuk memahami diri kita sendiri, hubungan kita dengan alam semesta, dan bagaimana pikiran kita memengaruhi realitas. Prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam "The Kybalion" membantu kita menggali lebih dalam tentang hakikat eksistensi kita dan mengambil langkah menuju pencerahan. Buku ini menawarkan alat yang berharga untuk memahami dan mengarahkan hidup kita dengan lebih bijaksana. 

Dengan menerapkan ajaran-ajaran ini, kita dapat mencapai kehidupan yang lebih seimbang, harmonis, dan penuh makna. Misalnya, dengan mengawasi pikiran kita, kita bisa menciptakan realitas yang lebih positif. Dengan memahami ritme alam semesta, kita bisa lebih bijak menghadapi naik turunnya hidup. Prinsip-prinsip ini memberikan panduan untuk menjalani hidup yang lebih sadar dan terhubung dengan alam semesta.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun