Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Sampek Engtay: Legenda Cinta Tiongkok Era Dinasti Song

9 Januari 2024   07:10 Diperbarui: 9 Januari 2024   07:10 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Nilai persaudaraan yang erat. Sampek dan Engtay bersumpah menjadi saudara angkat dan saling membantu. Mereka juga menghormati orang tua dan saudara-saudara mereka.

- Nilai keadilan yang kuat. Sampek dan Engtay menentang penindasan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa dan orang-orang kaya. Mereka berjuang untuk hak-hak mereka sebagai manusia.

- Nilai kepercayaan yang mendalam. Sampek dan Engtay percaya pada takdir dan kehendak Tuhan. Mereka juga percaya pada keajaiban dan kekuatan cinta.

Kesimpulan

Legenda Sampek Engtay adalah sebuah cerita rakyat Tiongkok yang menceritakan kisah cinta tragis antara dua orang yang bersumpah menjadi saudara, tetapi kemudian mengetahui bahwa salah satunya adalah seorang gadis. Cerita ini sering disebut sebagai Romeo dan Juliet versi Tionghoa, karena memiliki banyak persamaan dan perbedaan dengan kisah cinta klasik dari Italia tersebut. Cerita ini juga memiliki nilai-nilai budaya, moral, dan sosial yang relevan dengan masyarakat Tiongkok dan Indonesia. Cerita ini telah diadaptasi ke berbagai bentuk seni, seperti puisi, drama, opera, film, dan novel.

Demikian artikel Sampek Engtay: Legenda Cinta Tiongkok Era Dinasti Song. Semoga bermanfaat dan menarik bagi pembaca, terima kasih.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun