Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Sampek Engtay: Legenda Cinta Tiongkok Era Dinasti Song

9 Januari 2024   07:10 Diperbarui: 9 Januari 2024   07:10 3058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adaptasi Legenda Sampek Engtay

Legenda Sampek Engtay telah diadaptasi ke berbagai bentuk seni, seperti puisi, drama, opera, film, dan novel³. Beberapa contoh adaptasi yang pernah dibuat adalah:

- Puisi: Cerita ini pertama kali ditulis dalam bentuk puisi oleh Zhang Du, seorang pejabat Dinasti Song, pada abad ke-11. Puisinya berjudul Liang Zhu (梁祝), yang berarti Liang dan Zhu, nama asli dari Sampek dan Engtay dalam bahasa mandarin.

- Drama: Cerita ini telah diangkat oleh Teater Koma, sebuah kelompok teater terkemuka di Indonesia, disutradarai oleh Norbertus Riantiarno sejak 1988. Pemeran utamanya adalah Idries Pulungan dan Sari Madjid. Drama ini dibuat dengan latar Indonesia dan sentuhan komedi dan dialog kekinian.

- Opera: Cerita ini telah dijadikan opera oleh beberapa komposer, seperti He Zhanhao dan Chen Gang, yang menciptakan Butterfly Lovers Violin Concerto pada tahun 1959. Opera ini menggabungkan musik Barat dan Tiongkok, dan menjadi salah satu karya musik klasik Tiongkok yang paling terkenal.

- Film: Cerita ini telah difilmkan oleh beberapa rumah produksi, seperti Shaw Brothers, yang membuat film berjudul The Love Eterne pada tahun 1963. Film ini dibintangi oleh Betty Loh Ti dan Ivy Ling Po, yang berperan sebagai Engtay dan Sampek. Film ini menjadi salah satu film terlaris di Hong Kong pada saat itu.

- Novel: Cerita ini telah diadaptasi ke dalam novel oleh beberapa penulis, seperti Mao Xian, yang menulis Cowherd and Weaver and other most popular love legends in China pada tahun 2013. Novel ini mengisahkan cerita Sampek Engtay dan beberapa legenda cinta lainnya dari Tiongkok.

Nilai-nilai Legenda dalam Kisah Sampek Engtay

Legenda Sampek Engtay mengandung beberapa nilai-nilai budaya, moral, dan sosial yang dapat kita pelajari, antara lain:

- Nilai cinta yang tulus, setia, dan berkorban. Sampek dan Engtay saling mencintai meskipun berbeda status sosial dan menghadapi berbagai rintangan. Mereka tidak mau berpisah bahkan sampai mati.

- Nilai pendidikan yang tinggi. Engtay berani menyamar sebagai laki-laki untuk bisa bersekolah dan menuntut ilmu. Ia juga menghargai guru dan teman-temannya di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun