Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

I Ching atau Kitab Perubahan: Mengungkap Rahasia Harmoni Alam Semesta dan Daoisme

30 November 2023   07:09 Diperbarui: 30 November 2023   07:09 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Sejarah dan Asal-Usul I Ching?

I Ching adalah salah satu kitab klasik Tiongkok tertua yang masih ada hingga saat ini. Kitab ini diyakini telah ada sejak lebih dari 3000 tahun yang lalu, dan telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan seiring dengan zaman. Berikut adalah tahap penting dalam sejarah dan asal-usul I Ching:

- Tahap Pertama: Zaman Fu Xi (伏羲时代). Tahap ini berkisar antara 2800 SM hingga 2200 SM. Pada tahap ini, Fu Xi (伏羲), seorang tokoh legendaris yang dianggap sebagai leluhur bangsa Tionghoa, menciptakan simbol-simbol bagua berdasarkan pengamatannya terhadap alam semesta.

- Tahap Kedua: Zaman Shang (商朝) dan Zhou (周朝). Tahap ini berkisar antara 1600 SM hingga 256 SM. Pada tahap ini, orang-orang Tionghoa mulai menggunakan batang yarrow untuk meramal masa depan dengan menggunakan simbol-simbol bagua. Pada tahap ini juga, Raja Wen (文王) dan putranya Zhou Gong (周公) menyusun ulang simbol-simbol bagua menjadi "Raja Wen" bagua. Mereka juga menambahkan nama, nomor, gambar, dan penjelasan untuk setiap hexagram.

- Tahap Ketiga: Zaman Musim Semi dan Gugur (春秋时代) dan Negara-Negara Berperang (战国时代). Tahap ini berkisar antara 770 SM hingga 221 SM. Pada tahap ini, banyak ahli dan sarjana Tionghoa yang mempelajari dan menafsirkan kitab I Ching, salah satu yang paling terkenal adalah Kong Zi (孔子), atau Konfusius. Kong Zi menambahkan komentar-komentar yang disebut Shi Yi (十翼), atau Sepuluh Sayap, untuk menjelaskan makna dan aplikasi dari hexagram.

- Tahap Keempat: Zaman Dinasti Qin (秦朝) dan Han (汉朝). Tahap ini berkisar antara 221 SM hingga 220 M. Pada tahap ini, kitab I Ching menjadi salah satu dari Lima Klasik (五经), yaitu lima kitab klasik Tiongkok yang menjadi dasar dari pendidikan dan pemerintahan di Tiongkok kuno. Pada tahap ini juga, banyak aliran pemikiran yang muncul dalam Daoisme / Taoisme yang menggunakan kitab I Ching sebagai acuan seperti aliran Yin-Yang (阴阳家), aliran Kosmologi (宇宙家), aliran Numerologi (数术家), dan aliran Alkimia (炼丹家).

- Tahap Kelima: Zaman Dinasti Sui (隋朝) dan Tang (唐朝). Tahap ini berkisar antara 581 M hingga 907 M. Pada tahap ini, kitab I Ching mengalami perkembangan besar dalam bidang peramalan. Banyak metode baru yang ditemukan untuk menghasilkan hexagram, seperti menggunakan koin, dadu, kartu, atau batu. Pada tahap ini juga, banyak ahli dan sarjana Tionghoa yang menghubungkan kitab I Ching dengan bidang-bidang lainnya, seperti astronomi, geografi, kalender, musik, seni bela diri, fengshui, dan lain-lain.

- Tahap Keenam: Zaman Dinasti Song (宋朝) dan Yuan (元朝). Tahap ini berkisar antara 960 M hingga 1368 M. Pada tahap ini, kitab I Ching menjadi salah satu dari Empat Buku (四书), yaitu empat buku klasik Tiongkok yang menjadi dasar dari ujian kenegaraan di Tiongkok kuno. Pada tahap ini juga, banyak ahli dan sarjana Tionghoa yang mengembangkan dan menyempurnakan kitab I Ching dengan menggunakan matematika, logika, dan simbolisme.

- Tahap Ketujuh: Zaman Dinasti Ming (明朝) dan Qing (清朝). Tahap ini berkisar antara 1368 M hingga 1911 M. Pada tahap ini, kitab I Ching menjadi salah satu dari Tiga Belas Klasik (十三经), yaitu tiga belas kitab klasik Tiongkok yang menjadi dasar dari pendidikan dan pemerintahan di Tiongkok kuno. Pada tahap ini juga, banyak ahli dan sarjana Tionghoa yang menulis komentar-komentar baru untuk kitab I Ching dengan menggunakan perspektif-perspektif yang berbeda, seperti Buddhisme, Islam, Kristen, Barat, dan lain-lain.

- Tahap Kedelapan: Zaman Republik Tiongkok (中华民国) dan Republik Rakyat Tiongkok (中华人民共和国). Tahap ini berkisar antara 1912 M hingga sekarang. Pada tahap ini, kitab I Ching mengalami banyak tantangan dan perubahan akibat dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di Tiongkok, seperti Revolusi Xinhai (辛亥革命), Perang Saudara Tiongkok (国共内战), Perang Dunia II (第二次世界大战), Revolusi Kebudayaan (文化大革命), Reformasi dan Pembukaan (改革开放), dan lain-lain. Pada tahap ini juga, kitab I Ching menyebar ke seluruh dunia dan menjadi bahan kajian dan minat dari berbagai orang dari berbagai negara dan budaya.

Apa Saja Prinsip-Prinsip Dasar dalam I Ching?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun