Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

I Ching atau Kitab Perubahan: Mengungkap Rahasia Harmoni Alam Semesta dan Daoisme

30 November 2023   07:09 Diperbarui: 30 November 2023   07:09 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The I Ching: Ancient ‘Book of Changes’ That Provides A Personal Path of Balance... | Ancient Origins (ancient-origins.net)

Apakah kamu pernah mendengar tentang I Ching atau kitab perubahan? Mungkin kamu pernah melihat simbol-simbol yang terdiri dari garis-garis putus dan utuh yang membentuk segi delapan. Atau mungkin kamu pernah menonton film atau serial drama yang menampilkan tokoh yang menggunakan koin, batang yarrow, atau kartu untuk meramal masa depan. Apa sebenarnya arti dan makna dari hal-hal tersebut?

I Ching, bagua, dan kitab perubahan adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan sebuah kitab klasik Tiongkok yang berisi tentang perubahan dan harmoni alam semesta. Kitab ini juga merupakan salah satu sumber utama dari filsafat dan agama Daoisme / Taoisme, yang mengajarkan tentang cara hidup yang sejalan dengan aliran alam. Kitab ini telah banyak dipelajari, ditafsirkan, dan diterapkan oleh berbagai orang dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan ilmu pengetahuan. Kitab ini juga telah banyak mempengaruhi dunia seni, sastra, filsafat, psikologi, dan lain-lain.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu I Ching, bagua, dan kitab perubahan, bagaimana sejarah dan asal-usulnya, apa saja prinsip-prinsip dasarnya, bagaimana cara menggunakannya untuk meramal masa depan, dan apa hubungannya dengan Daoisme / Taoisme. Mari kita mulai!

Apa itu I Ching?

I Ching (易经) adalah sebuah kitab klasik Tiongkok yang berisi tentang perubahan dan harmoni alam semesta. Nama I Ching berasal dari dua kata Tionghoa: I (易), yang berarti mudah atau perubahan, dan Ching (经), yang berarti klasik atau kitab suci. Jadi secara harfiah, I Ching bisa diartikan sebagai Kitab Klasik Perubahan.

I Ching menggunakan simbol-simbol yang disebut bagua untuk mewakili prinsip-prinsip dasar dari kenyataan, yang dilihat sebagai rentang delapan konsep saling terkait. Setiap konsep terdiri dari tiga garis, masing-masing garis bisa "putus" atau "utuh", yang mewakili yin atau yang. Yin dan yang adalah dua energi yang melengkapi dan berlawanan satu sama lain dalam alam semesta. Yin melambangkan kegelapan, dingin, pasif, lembut, perempuan, dan bawah. Yang melambangkan terang, panas, aktif, keras, laki-laki, dan atas. Kedua kekuatan ini selalu berubah dan beradaptasi satu sama lain, menciptakan keseimbangan dan harmoni.

Bagua bisa muncul sendiri atau dalam kombinasi, dan sering ditemui dalam dua susunan berbeda: Primordial (先天八卦), "Langit Sebelumnya", atau "Fu Xi" bagua (伏羲八卦) dan Manifested (後天八卦), "Langit Sesudahnya", atau "Raja Wen" bagua. Primordial bagua adalah susunan bagua yang pertama kali diciptakan oleh Fu Xi (伏羲), seorang tokoh legendaris yang dianggap sebagai leluhur bangsa Tionghoa. Primordial bagua menggambarkan keadaan alam semesta sebelum terjadinya perubahan. Manifested bagua adalah susunan bagua yang disusun oleh Raja Wen (文王), seorang raja dari Dinasti Zhou (周朝) yang dianggap sebagai salah satu pendiri Daoisme / Taoisme. Manifested bagua menggambarkan keadaan alam semesta setelah terjadinya perubahan.

I Ching juga digunakan sebagai teknik peramalan yang tertua, paling terkenal dan paling sering digunakan di Tiongkok. Buku ini merupakan kumpulan dari kebijakan-kebijakan Tiongkok kuno yang tak lekang waktu serta dikembangkan, diteliti sepanjang masa. I Ching sudah banyak mempengaruhi dunia studi peramalan.

I Ching menggunakan kombinasi dari dua bagua yang membentuk enam garis, yang disebut hexagram, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang yang mencari nasihat dari I Ching. Ada 64 hexagram yang mungkin dalam I Ching, yang masing-masing memiliki nama, nomor, gambar, makna, dan petunjuk untuk peramalan. Hexagram bisa berubah menjadi hexagram lain dengan mengubah garis-garis yin atau yang menjadi garis-garis berlawanan.

Untuk menggunakan I Ching untuk meramal masa depan, orang-orang biasanya menggunakan koin, batang yarrow, dadu, kartu, atau aplikasi online untuk menghasilkan hexagram. Setelah mendapatkan hexagram, mereka mencari tahu makna dan penjelasannya dalam buku I Ching atau sumber lainnya. I Ching tidak memberikan jawaban yang pasti atau spesifik, melainkan memberikan petunjuk, saran, atau nasihat yang bisa membantu orang-orang memahami dan menghadapi situasi mereka dengan lebih baik.

Bagaimana Sejarah dan Asal-Usul I Ching?

I Ching adalah salah satu kitab klasik Tiongkok tertua yang masih ada hingga saat ini. Kitab ini diyakini telah ada sejak lebih dari 3000 tahun yang lalu, dan telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan seiring dengan zaman. Berikut adalah tahap penting dalam sejarah dan asal-usul I Ching:

- Tahap Pertama: Zaman Fu Xi (伏羲时代). Tahap ini berkisar antara 2800 SM hingga 2200 SM. Pada tahap ini, Fu Xi (伏羲), seorang tokoh legendaris yang dianggap sebagai leluhur bangsa Tionghoa, menciptakan simbol-simbol bagua berdasarkan pengamatannya terhadap alam semesta.

- Tahap Kedua: Zaman Shang (商朝) dan Zhou (周朝). Tahap ini berkisar antara 1600 SM hingga 256 SM. Pada tahap ini, orang-orang Tionghoa mulai menggunakan batang yarrow untuk meramal masa depan dengan menggunakan simbol-simbol bagua. Pada tahap ini juga, Raja Wen (文王) dan putranya Zhou Gong (周公) menyusun ulang simbol-simbol bagua menjadi "Raja Wen" bagua. Mereka juga menambahkan nama, nomor, gambar, dan penjelasan untuk setiap hexagram.

- Tahap Ketiga: Zaman Musim Semi dan Gugur (春秋时代) dan Negara-Negara Berperang (战国时代). Tahap ini berkisar antara 770 SM hingga 221 SM. Pada tahap ini, banyak ahli dan sarjana Tionghoa yang mempelajari dan menafsirkan kitab I Ching, salah satu yang paling terkenal adalah Kong Zi (孔子), atau Konfusius. Kong Zi menambahkan komentar-komentar yang disebut Shi Yi (十翼), atau Sepuluh Sayap, untuk menjelaskan makna dan aplikasi dari hexagram.

- Tahap Keempat: Zaman Dinasti Qin (秦朝) dan Han (汉朝). Tahap ini berkisar antara 221 SM hingga 220 M. Pada tahap ini, kitab I Ching menjadi salah satu dari Lima Klasik (五经), yaitu lima kitab klasik Tiongkok yang menjadi dasar dari pendidikan dan pemerintahan di Tiongkok kuno. Pada tahap ini juga, banyak aliran pemikiran yang muncul dalam Daoisme / Taoisme yang menggunakan kitab I Ching sebagai acuan seperti aliran Yin-Yang (阴阳家), aliran Kosmologi (宇宙家), aliran Numerologi (数术家), dan aliran Alkimia (炼丹家).

- Tahap Kelima: Zaman Dinasti Sui (隋朝) dan Tang (唐朝). Tahap ini berkisar antara 581 M hingga 907 M. Pada tahap ini, kitab I Ching mengalami perkembangan besar dalam bidang peramalan. Banyak metode baru yang ditemukan untuk menghasilkan hexagram, seperti menggunakan koin, dadu, kartu, atau batu. Pada tahap ini juga, banyak ahli dan sarjana Tionghoa yang menghubungkan kitab I Ching dengan bidang-bidang lainnya, seperti astronomi, geografi, kalender, musik, seni bela diri, fengshui, dan lain-lain.

- Tahap Keenam: Zaman Dinasti Song (宋朝) dan Yuan (元朝). Tahap ini berkisar antara 960 M hingga 1368 M. Pada tahap ini, kitab I Ching menjadi salah satu dari Empat Buku (四书), yaitu empat buku klasik Tiongkok yang menjadi dasar dari ujian kenegaraan di Tiongkok kuno. Pada tahap ini juga, banyak ahli dan sarjana Tionghoa yang mengembangkan dan menyempurnakan kitab I Ching dengan menggunakan matematika, logika, dan simbolisme.

- Tahap Ketujuh: Zaman Dinasti Ming (明朝) dan Qing (清朝). Tahap ini berkisar antara 1368 M hingga 1911 M. Pada tahap ini, kitab I Ching menjadi salah satu dari Tiga Belas Klasik (十三经), yaitu tiga belas kitab klasik Tiongkok yang menjadi dasar dari pendidikan dan pemerintahan di Tiongkok kuno. Pada tahap ini juga, banyak ahli dan sarjana Tionghoa yang menulis komentar-komentar baru untuk kitab I Ching dengan menggunakan perspektif-perspektif yang berbeda, seperti Buddhisme, Islam, Kristen, Barat, dan lain-lain.

- Tahap Kedelapan: Zaman Republik Tiongkok (中华民国) dan Republik Rakyat Tiongkok (中华人民共和国). Tahap ini berkisar antara 1912 M hingga sekarang. Pada tahap ini, kitab I Ching mengalami banyak tantangan dan perubahan akibat dari peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di Tiongkok, seperti Revolusi Xinhai (辛亥革命), Perang Saudara Tiongkok (国共内战), Perang Dunia II (第二次世界大战), Revolusi Kebudayaan (文化大革命), Reformasi dan Pembukaan (改革开放), dan lain-lain. Pada tahap ini juga, kitab I Ching menyebar ke seluruh dunia dan menjadi bahan kajian dan minat dari berbagai orang dari berbagai negara dan budaya.

Apa Saja Prinsip-Prinsip Dasar dalam I Ching?

I Ching berisi tentang prinsip-prinsip dasar yang mengatur perubahan dan harmoni alam semesta. Prinsip-prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:

- Prinsip Yin dan Yang: Yin dan yang adalah dua kekuatan yang saling melengkapi dan berlawanan dalam alam semesta. Yin melambangkan kegelapan, dingin, pasif, lembut, perempuan, dan bawah. Yang melambangkan terang, panas, aktif, keras, laki-laki, dan atas. Kedua kekuatan ini selalu berubah dan beradaptasi satu sama lain, menciptakan keseimbangan dan harmoni.

- Prinsip Bagua: Bagua adalah delapan simbol yang mewakili prinsip-prinsip dasar dari kenyataan, yang dilihat sebagai rentang delapan konsep saling terkait. Setiap konsep terdiri dari tiga garis, masing-masing garis bisa "putus" atau "utuh", yang mewakili yin atau yang. Bagua bisa muncul sendiri atau dalam kombinasi, dan sering ditemui dalam dua susunan berbeda: Primordial (先天八卦), "Langit Sebelumnya", atau "Fu Xi" bagua (伏羲八卦) dan Manifested (後天八卦), "Langit Sesudahnya", atau "Raja Wen" bagua. Bagua juga memiliki makna filosofis, etis, sosial, dan kosmologis.

- Prinsip Hexagram: Hexagram adalah kombinasi dari dua bagua yang membentuk enam garis. Ada 64 hexagram yang mungkin dalam I Ching, yang masing-masing memiliki nama, nomor, gambar, makna, dan petunjuk untuk peramalan. Hexagram digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh orang-orang yang mencari nasihat dari I Ching. Hexagram bisa berubah menjadi hexagram lain dengan mengubah garis-garis yin atau yang menjadi garis-garis berlawanan.

- Prinsip Perubahan: Perubahan adalah hukum alam yang mutlak dan tak terelakkan. Segala sesuatu di alam semesta selalu berubah dan bergerak sesuai dengan pola-pola tertentu. I Ching adalah buku tentang perubahan, yang mengajarkan cara memahami dan mengikuti perubahan dengan bijaksana. I Ching juga memberikan petunjuk tentang bagaimana mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang akan datang.

Apa Hubungan I Ching dengan Daoisme / Taoisme?

I Ching adalah salah satu sumber utama dari filsafat dan agama Daoisme / Taoisme, yang mengajarkan tentang cara hidup yang sejalan dengan aliran alam. Daoisme / Taoisme adalah sebuah aliran pemikiran yang berasal dari Tiongkok kuno, yang menekankan pada kesederhanaan, ketenangan, keselarasan, dan keseimbangan.

Daoisme / Taoisme menggunakan konsep-konsep seperti Dao (道), atau Jalan, yaitu prinsip atau hukum tertinggi yang mengatur alam semesta; De (德), atau Kebajikan, yaitu kualitas atau kekuatan batin yang dimiliki oleh semua makhluk hidup; Wu Wei (无为), atau Tidak Berbuat, yaitu sikap atau tindakan yang tidak bertentangan dengan alam; Ziran (自然), atau Alamiah, yaitu keadaan atau kondisi yang sesuai dengan hakekatnya; Yin dan Yang (阴阳), atau Kekuatan Berlawanan, yaitu dua kekuatan yang saling melengkapi dan berlawanan dalam alam semesta; Qi (气), atau Energi, yaitu substansi atau kekuatan vital yang mengalir di dalam tubuh dan alam; dan lain-lain.

I Ching menggunakan simbol-simbol bagua dan hexagram untuk menggambarkan prinsip-prinsip dasar dari Daoisme / Taoisme. I Ching juga memberikan petunjuk-petunjuk tentang bagaimana mengikuti Dao dalam kehidupan sehari-hari. I Ching juga mencerminkan nilai-nilai Daoisme / Taoisme seperti kesederhanaan, ketenangan, keselarasan, dan keseimbangan.

I Ching juga memiliki banyak pengaruh pada bidang-bidang lainnya dalam Daoisme / Taoisme, seperti seni bela diri, fengshui, alkimia, meditasi, musik, puisi, kaligrafi, dan lain-lain. Banyak praktisi dan pengikut Daoisme / Taoisme yang menggunakan I Ching sebagai acuan, inspirasi, atau bimbingan dalam menjalankan aktivitas-aktivitas tersebut.

Penutup

I Ching adalah sebuah kitab klasik Tiongkok yang berisi tentang perubahan dan harmoni alam semesta. Kitab ini juga merupakan salah satu sumber utama dari filsafat dan agama Daoisme / Taoisme. Kitab ini telah banyak dipelajari, ditafsirkan, dan diterapkan oleh berbagai orang dari berbagai latar belakang budaya, agama, dan ilmu pengetahuan. Kitab ini juga telah banyak mempengaruhi dunia seni, sastra, filsafat, psikologi, dan lain-lain.

I Ching adalah sebuah kitab yang sarat dengan makna dan nilai, sebuah kitab yang bisa menjadi teman dan guru bagi siapa saja yang mau belajar dan berubah. I Ching adalah sebuah kitab yang mengajarkan kita tentang cara hidup yang sejalan dengan aliran alam.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang I Ching, bagua, dan kitab perubahan. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun