- Hitokiri berasal dari kalangan samurai rendahan atau rakyat biasa yang memiliki keahlian dan keberanian dalam menggunakan pedang. Mereka biasanya tidak memiliki kedudukan atau kekayaan yang tinggi, tetapi memiliki cita-cita dan idealisme yang tinggi. Mereka juga memiliki semangat nasionalis dan anti-Barat yang kuat, karena mereka menolak untuk tunduk pada tekanan Barat yang datang bersama dengan Kapal Hitam.
- Hitokiri tidak terikat oleh kode etik bushido, yang mengharuskan samurai untuk mempraktikan kepatuhan, keterampilan, disiplin diri, pengorbanan diri, keberanian, dan kehormatan. Hitokiri lebih bebas dan fleksibel dalam bertindak, dan tidak segan-segan untuk menggunakan cara-cara yang licik, kejam, atau brutal untuk mencapai tujuan mereka. Mereka juga tidak takut untuk mati, dan tidak melakukan ritual bunuh diri seppuku atau hara-kiri untuk menjaga kehormatan mereka.
- Hitokiri memiliki jurus pedang yang unik dan mematikan, yang sering kali tidak diketahui oleh lawan-lawan mereka. Mereka juga memiliki senjata-senjata lain yang mendukung mereka dalam bertempur, seperti pisau, senapan, bom, atau racun. Mereka juga memiliki kemampuan menyamar, menyusup, atau menghilang dengan cepat, yang membuat mereka sulit untuk ditangkap atau dibunuh.
Peran Hitokiri
Hitokiri memiliki peran yang penting dalam sejarah Jepang, karena mereka menjadi alat untuk memperjuangkan kepentingan politik masing-masing pihak, baik yang mendukung Keshogunan Tokugawa maupun yang mendukung Restorasi Meiji. Beberapa peran hitokiri adalah:
- Hitokiri bertugas untuk membunuh orang-orang yang dianggap sebagai musuh atau penghalang politik, seperti pejabat, tokoh, atau anggota pihak lawan. Mereka juga bertugas untuk melindungi diri atau sekutu mereka dari serangan. Beberapa contoh pembunuhan yang dilakukan oleh hitokiri adalah:
- Pembunuhan Shakuma Shōzan, seorang pemikir Jepang yang mendukung pembukaan negara dan modernisasi, oleh Kawakami Gensai pada tahun 1854.
- Pembunuhan Ii Naosuke, seorang pejabat senior Keshogunan Tokugawa yang menandatangani perjanjian dengan negara-negara Barat dan menekan pihak yang mendukung kaisar, oleh Tanaka Shinbei dan rekan-rekannya pada tahun 1860.
- Pembunuhan Sakamoto Ryōma, seorang tokoh penting dalam Restorasi Meiji yang berperan dalam membentuk aliansi antara domain Chōshū dan Satsuma, oleh Okada Izō dan rekan-rekannya pada tahun 1867.
- Hitokiri juga berperan dalam berbagai pertempuran dan pemberontakan yang terjadi pada era Bakumatsu, baik sebagai prajurit, komandan, atau agen rahasia. Mereka berjuang dengan gagah berani dan tangguh, dan sering kali mengubah jalannya pertempuran. Beberapa contoh pertempuran dan pemberontakan yang melibatkan hitokiri adalah:
- Pertempuran Toba-Fushimi, pertempuran pertama antara pasukan Keshogunan Tokugawa dan pasukan Restorasi Meiji, yang berlangsung pada tahun 1868. Kawakami Gensai dan Kirino Toshiaki berperan sebagai komandan pasukan Restorasi Meiji, dan berhasil mengalahkan pasukan Keshogunan Tokugawa.