Warna kulit Hakim Bao juga menjadi salah satu ciri khasnya yang mudah dikenali. Menurut beberapa sumber, Hakim Bao memang memiliki kulit yang lebih gelap daripada orang-orang Tiongkok pada umumnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, atau kebiasaan. Beberapa orang mengatakan bahwa warna kulitnya disebabkan oleh tahi lalat hitam besar di pipi kanannya, yang merupakan tanda lahir yang unik . Beberapa orang lain mengatakan bahwa warna kulitnya disebabkan oleh seringnya ia terpapar sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan.
Warna kulit Hakim Bao juga membuatnya mendapat julukan Bao Heizi (si Hitam Bao) dari musuh-musuhnya, yang mencoba untuk mencemooh dan merendahkannya . Hakim Bao tidak peduli dengan julukan itu, karena ia lebih mementingkan keadilan dan kebenaran daripada penampilan fisik.
Prestasi Hakim Bao
Hakim Bao memiliki banyak prestasi dalam bidang peradilan. Ia berhasil menyelesaikan berbagai kasus yang sulit dan berbahaya, seperti kasus pembunuhan, pencurian, pemerasan, pengkhianatan, dan lain-lain. Ia juga berhasil memberantas korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di kalangan pejabat tinggi, kerabat kaisar, dan bangsawan kekaisaran. Ia juga berhasil membantu rakyat miskin, menyelesaikan perselisihan antara warga, dan memberikan nasihat yang bermanfaat  .
Beberapa contoh kasus yang diselesaikan oleh Hakim Bao adalah sebagai berikut:
- Kasus pembunuhan istri kedua kaisar: Pada tahun 1034 Masehi, istri kedua kaisar Song Renzong, Permaisuri Liu E, meninggal secara misterius. Kaisar mencurigai bahwa istri pertamanya, Permaisuri Cao, yang cemburu dan iri terhadap Permaisuri Liu E, telah meracuni istri keduanya. Kaisar memerintahkan Hakim Bao untuk menyelidiki kasus ini. Hakim Bao menemukan bahwa Permaisuri Liu E sebenarnya meninggal karena penyakit jantung, bukan karena racun. Hakim Bao juga menemukan bahwa Permaisuri Cao tidak bersalah dan justru sangat menghormati Permaisuri Liu E. Hakim Bao berhasil membuktikan kebenaran fakta-fakta ini kepada kaisar dan membebaskan Permaisuri Cao dari tuduhan palsu .
- Kasus pembunuhan putra mahkota: Pada tahun 1036 Masehi, putra mahkota Song Zhenzong, Zhao Zhen, meninggal secara mendadak. Kaisar mencurigai bahwa putra mahkota telah dibunuh oleh saudara tirinya, Zhao Yunrang, yang ingin merebut takhta. Kaisar memerintahkan Hakim Bao untuk menyelidiki kasus ini. Hakim Bao menemukan bahwa putra mahkota sebenarnya meninggal karena penyakit usus buntu, bukan karena pembunuhan. Hakim Bao juga menemukan bahwa Zhao Yunrang tidak bersalah dan justru sangat setia kepada kaisar dan putra mahkota. Hakim Bao berhasil membuktikan kebenaran fakta-fakta ini kepada kaisar dan membebaskan Zhao Yunrang dari tuduhan palsu .
- Kasus pengkhianatan Jenderal Yang: Pada tahun 1040 Masehi, Jenderal Yang Ye, yang merupakan salah satu panglima perang terbaik Dinasti Song Utara, dituduh melakukan pengkhianatan oleh musuh-musuhnya di istana. Mereka mengatakan bahwa Jenderal Yang telah bersekutu dengan musuh Dinasti Song Utara, yaitu Dinasti Liao. Kaisar memerintahkan Hakim Bao untuk menyelidiki kasus ini. Hakim Bao menemukan bahwa Jenderal Yang tidak bersalah dan justru sangat setia kepada Dinasti Song Utara. Hakim Bao juga menemukan bahwa musuh-musuhnya di istana telah melakukan fitnah dan konspirasi untuk menjatuhkan Jenderal Yang. Hakim Bao berhasil membuktikan kebenaran fakta-fakta ini kepada kaisar dan membebaskan Jenderal Yang dari tuduhan palsu .
Proses Peradilan pada Masa Hakim Bao
Hakim Bao mengikuti prosedur hukum yang berlaku pada masa Dinasti Song Utara, yang didasarkan pada sistem hukum Konfusianisme. Hukum ini mengatur berbagai aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan moral masyarakat Tiongkok kuno. Hukum ini juga mengandung nilai-nilai seperti keadilan, kemanusiaan, kesetiaan, budi pekerti, dan tata krama .