Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sun Yat-sen: Bapak Tiongkok Modern dan Pendiri Partai Nasionalis Tiongkok

19 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 19 Oktober 2023   07:05 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://natedsanders.com/blog/wp-content/uploads/2016/11/28790.jpg

Sun Yat-sen adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Tiongkok. Ia dihormati sebagai bapak Tiongkok modern oleh banyak orang Tiongkok, baik di daratan maupun di luar negeri. Ia juga diakui sebagai pendiri Partai Nasionalis Tiongkok, yang merupakan salah satu partai politik tertua dan terbesar di Asia. Ia juga menjadi inspirasi bagi banyak gerakan nasionalis dan revolusioner di Asia dan dunia.

Namun, Sun Yat-sen juga menghadapi banyak tantangan dan konflik dalam perjuangannya. Ia harus berhadapan dengan pemerintah Qing yang otoriter, kekuatan asing yang eksploitatif, partai komunis yang bermusuhan, panglima perang yang ambisius, dan faksi-faksi internal yang berselisih. Ia juga harus menghadapi kenyataan bahwa Republik Tiongkok yang ia dirikan tidak mampu mempertahankan stabilitas dan kemerdekaan Tiongkok. Ia meninggal pada tahun 1925 karena kanker hati, sebelum ia dapat melihat terwujudnya cita-citanya.

Demikianlah artikel ini tentang Sun Yat-sen: Bapak Tiongkok Modern dan Pendiri Partai Nasionalis Tiongkok. Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan baru tentang sejarah dan budaya Tiongkok. Terima kasih telah membaca artikel ini. Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar tentang artikel ini, silakan tinggalkan pesan di bawah . Kami akan senang mendengar pendapat Anda. Sampai bertemu kembali di artikl selanjutnya!

Sumber:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun