- Ia menjalin hubungan dengan para pemimpin dan aktivis nasionalis dari berbagai negara Asia, seperti Jepang, India, Vietnam, Filipina, dan Indonesia. Ia juga mendukung gerakan Pan-Asianisme, yang mengusung gagasan solidaritas dan kerjasama antara bangsa-bangsa Asia untuk melawan imperialisme Barat.
- Ia melakukan perjalanan ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan Turki, untuk mencari dukungan politik dan finansial bagi revolusi Tiongkok. Ia juga menyampaikan pidato-pidato dan tulisan-tulisan tentang visi dan programnya untuk memodernisasi Tiongkok.
- Ia terlibat dalam beberapa pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Qing, seperti Pemberontakan Huizhou pada tahun 1900, Pemberontakan Ping-liu-li pada tahun 1906, Pemberontakan Huanggang pada tahun 1907, dan Pemberontakan Wuchang pada tahun 1911. Pemberontakan terakhir ini berhasil memicu Revolusi Xinhai, yang mengakhiri kekuasaan Qing dan mengantarkan Sun Yat-sen sebagai presiden sementara Republik Tiongkok pada tahun 1912.
Pemikiran Sun Yat-sen
Sun Yat-sen adalah seorang pemikir yang visioner dan inovatif. Ia mencetuskan Tiga Prinsip Rakyat, yaitu nasionalisme, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat, sebagai ideologi politik yang dirancang oleh Sun Yat-sen sebagai dasar ideologi negara untuk membangun Tiongkok yang bebas, makmur, dan kuat. Ideologi ini diimplementasikan dalam pemerintahan Republik Tiongkok, yang memerintah Pulau Formosa, Penghu, Kinmen, dan Matsu. Ideologi ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan bernegara Republik Tiongkok yang dibawa oleh rejim Kuomintang. Nama ini juga muncul di bait pertama Lagu Kebangsaan Republik Tiongkok yaitu San Min Chu-i.
Ideologi ini dapat diringkaskan sebagai berikut:
- Nasionalisme (Mínzú, 民族): Semangat membebaskan diri dari kuasa imperialisme dan menyatukan seluruh rakyat Tiongkok tanpa membedakan etnik atau agama.
- Demokrasi (Mínquán, 民權): Kehidupan politik yang menggabungkan gaya pemerintahan tradisional Tiongkok dengan sistem pemerintahan bercabang tiga Barat untuk membentuk lima cabang yang unik: Yuan Perundangan, Yuan Eksekutif, Yuan Kehakiman, Yuan Pemerhati, dan Yuan Peperiksaan.
- Kesejahteraan rakyat (Mínshēng, 民生): Kebajikan sosial yang menyentuh kekurangan kedua-dua sistem sosialisme dan kapitalisme dalam aspek membangunkan rakyat. Sun Yat-sen mengambil inspirasi dari fahaman Henry George, seorang ahli ekonomi dari Amerika Serikat.
- Ia juga memiliki beberapa gagasan lain yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan militer Tiongkok, seperti rencana pembangunan infrastruktur, reformasi agraria, pendidikan publik, bahasa nasional, dan aliansi internasional. Ia juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan Tiongkok.
Pengaruh Sun Yat-sen