Bodoh!! kataku dalam hati. Sekarang harus bagaimana? Aku tak bisa keluar begitu saja dari ruangan ini. Meskipun sebenarnya aku bisa melakukannya. Aku tak mengenalnya, ia pun demikian padaku. Tapi mau dikemanakan harga diriku nanti?
“aku hanya penasaran” kataku mencari alasan, “tidak biasanya kafe ini sudah buka pagi-pagi sekali”
“kami masih tutup, Nona!” ia kembali mengulang kata-katannya tadi. Kini aku benar-benar merasa bodoh
“ohh iyaa…” aku hanya bisa menunduk. Entah mau disembunyikan di mana lagi mukaku ini. Aku tak bisa berkata apa-apa. Melihatku tak berdaya, lalu ia meneruskan.
“ini September, Nona!”
Aku masih menunduk, tak mengerti.
“aku sangat menyukai hujan, terutama yang turun di pagi hari”
Aku mengangkat wajah tanpa suara
“bukankah ia begitu sederhana? Coba kau perhatikan!
Aku menurutinya, Kata-katanya menghipnotisku. Pandanganku kini telah berada tepat di etalase toko bunga lily langgananku itu. Menyisir setangkai demi setangkai bunga-bunga yang berada di sana.
“tidakkah kau menyukai hujan?!”