Modul-modul awal memberikan landasan filosofis, nilai, peran, dan visi bagi guru penggerak. Nilai-nilai kemanusiaan, keberpihakan pada murid, dan semangat inovasi yang dipelajari dalam modul-modul awal menjadi fondasi bagi penerapan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya sekadar teknik, tetapi merupakan manifestasi dari filosofi pendidikan yang berpusat pada murid.
Implikasi bagi Praktik Guru Penggerak:
Memahami setiap murid: Guru penggerak perlu melakukan asesmen yang komprehensif untuk memahami kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing murid.
Merancang pembelajaran yang fleksibel: Guru penggerak perlu menyediakan berbagai pilihan aktivitas dan materi pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan murid.
Memberikan umpan balik yang konstruktif: Guru penggerak perlu memberikan umpan balik yang spesifik dan berfokus pada perkembangan murid.
Membangun komunitas belajar: Guru penggerak perlu bekerja sama dengan rekan guru, orang tua, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
Kesimpulan:
Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan sebuah proses yang berkelanjutan. Dengan memahami kaitan antara modul-modul dalam Program Pendidikan Guru Penggerak, guru penggerak dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi secara efektif dan bermakna, sehingga setiap murid dapat mencapai potensi terbaiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H