Terjawab sudah rasa penasaran saya seputar beberapa hal yang saya dapati dari pintu masuk tadi, sampai ke titik ini. Baru tahu saya kalo ada orang yang tinggal di benteng setua ini, dan mereka tidak sendiri, tapi ada beberapa kepala keluarga yang menempatinya.
Lepas dari fakta-fakta yang ada soal benteng ini dijadikan sebagai tempat tinggal, pesona yang dihadirkan oleh benteng ini, sukses bikin saya merasa berdecak beberapa kali saat memandangi kondisi benteng ini. Antara miris dan "wow". Miris melihat keadaan benteng yang terlihat terbengkalai di berbagai sisinya. Padahal benteng ini punya potensi buat dikembangkan dan dikenal lebih luas.Â
Bukan gak mungkin kalo terus dibiarkan, benteng ini nantinya harus mengalah dengan alam dan kembali ke alam, dan di sini peran manusia hadir buat memperlambat proses itu, bahkan buat mencegah proses itu. Jangan sampai nanti cuma menyisahkan pondasi dan kenangan.Â
Sayang, bukannya? Tapi di satu sisi, yang bikin saya berdecak "wow" karena dengan perawatannya yang sederhana atau mungkin tidak dirawat, benteng ini tetap menunjukkan dirinya yang kuat dan teguh berdiri di atas keterbatasan.
Instagram: andrimam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H