Namun itu sangat manusiawi menurut saya. Setiap manusia yang berada di suatu sistem pasti memerlukan break untuk menyenangkan jiwa. Kebetulan musik adalah media yang tepat disitu. Musik menawarkan kesenangan-kesenangan yang mudah diterima oleh manusia.Â
Konon, harmoni yang tersusun di dalam musik mampu melepaskan zat endorphin didalam tubuh, sehingga pikiran terasa lebih tenang. Lalu beat / irama yang ada di dalam musik mampu melemaskan syaraf otot yang kaku sehingga pinggul ikut bergoyang mengikuti irama.
Jika direnungkan, musik hadir sebagai karya seni dari manusia tidak serta merta untuk hanya sekedar sebagai hiburan. Di dalamnya ada suatu ilmu, suatu kerangka yang bisa dibedah.Â
Musik mempunyai banyak disiplin ilmu yang dikandung. Musik tidak hanya tercipta melalui wahyu, disitu ada sistem yang bisa di program seluas mungkin untuk menciptakan kebaruan.
Maka sekolah dan perguruan tinggi musik diciptakan karena disana kita dikenalkan dengan berbagai disiplin ilmu musik yang layak untuk tidak mendapatkan diskriminasi.Â
Layak disandingkan dengan ilmu fisika, matematika, dan yang lainnya yang menjadi standarisasi ujian nasional. Karena ilmu musik terus mencari kebaruan dan menopang perkembangan evolusi berpikir manusia dalam kehidupannya.
Di sisi lain, matematika tidak selalu tentang angka. Matematika adalah tentang mencari persamaan. Matematika adalah tentang berpikir logis. Dan matematika adalah tentang menemukan pola dari yang sebelumnya tidak berpola. Ini merupakan esensi dari matematika kata Sujiwo Tejo.
Menemukan pola berarti bersinggungan dengan apa yang disebut harmoni. Harmoni merupakan keseimbangan, keselarasan dari suatu bentuk.Â
Di dalam musik, harmoni adalah tentang susunan nada  yang membentuk suatu keselarasan bunyi. Selaras tidak selalu bersifat teratur, dan seimbang tidak selalu mengenai kesimetrisan bukan?
Unsur-unsur tersebut ada di dalam disiplin musikologi. Beririsan juga dengan estetika, serta kompositoris, ilmu yang dipakai komposer dalam mengolah musik.Â
Semua ini dalam rangka menjabarkan isi dari musik itu sendiri serta apa yang mempengaruhinya. Jadi musik kalau dikaji makin dalam, disitu kita menemukan esensi matematika yang merupakan kerangka utama dari wujudnya.