Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Bagaimana Pemantau Memantau Pemilu?

20 Januari 2019   21:21 Diperbarui: 21 Januari 2019   07:27 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah Demokrasi KIPP Sumatera Barat (dok. pribadi)

Selain itu, program bisa ditawarkan ke Bawaslu daerah. Kita berharap ada kreativitas anggota dan kesekretariatan Bawaslu daerah yang bisa membantu untuk program tertentu. Dengan syarat tidak melanggar ketentuan undang-undang atau peraturan teknis lainnya.

Contoh sederhana adalah usulan penelitian yang secara teknis menggunakan metode turun ke lapangan. Sehingga, pemantau ikut serta bersama pengawas desa/lapangan melakukan kegiatan tersebut.

Lembaga lain yang bisa bekerja sama dengan pemantau adalah badan usaha milik negara/daerah (BUMN/BUMD). Dengan alasan bahwa pemilu memiliki hubungan kuat dengan masa depan kesejahteraan.

Atau dalih bahwa dana sosial bisa digunakan untuk membantu pendidikan politik yang melatih masyarakat untuk sadar pemilu. Juga alasan lain yang bertujuan memberikan peluang kerja sama antara pemantau dengan BUMN/BUMD.

Cara terakhir dalam menghimpun dana perjuangan adalah membuat proposal kegiatan. Permohonan itu ditujukan kepada pengusaha yang biasa memiliki program bantuan dana sosial. Pengusaha atau perusahaan swasta yang memiliki program filantropi bisa membantu stabilitas ekonomi dan politik dengan mencerdaskan pemilih dan membantu pemantauan pemilu.

Demikian seri pemantauan pemilu, semoga kita semua bisa memahami bahwa subtansi pemantau pemilu adalah pemilih yang sadar akan keharusan mengawal suara yang diberikan sampai wakil rakyat/pemerintah menjalankan janji-janjinya selama lima tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun