Mohon tunggu...
andriana rumintang
andriana rumintang Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai rangkaian kata yang menari dalam kisah dan bertutur dalam cerita. Penikmat alunan musik dan pecinta karya rajutan

never stop learning

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bunuh Diri, Kodrat Sosial dan Bonus Demografi

14 September 2016   14:37 Diperbarui: 21 September 2016   12:57 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketidakmerataan pembangunan menyebabkan aliran penduduk menuju daerah-daerah yang menyediakan kelengkapan fasilitas tersebut, sehingga daerah dengan fasilitas-fasilitas lengkap sangat komplek kepadatannya. Contohnya saja pulau Jawa yang menjadi pusat pembangunan, sangat padat penduduknya dibandingkan pulau-pulau lain.Sehingga sering terdengar istilah Jawasentris. Dengan luas wilayah hanya 7% dari luas keseluruhan Indonesia, namun memilki jumlah penduduk hampir 57%.Bayangkan betapa padat dan sumpeknya.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Oleh karena itu, pembangunan pulau-pulau lain, perlu dilakukan pemerintah agar tidak terjadi ketimpangan dan distribusi penduduk merata.Pulau-pulau dengan potensi alam yang luar biasa, dengan kekayaan yang melimpah tentunya diharapakan memiliki saran dan prasarana/infrastruktur yang baik sehingga dapat menjamin kesejahteraan penduduknya.

Menyikapi bonus demografi tersebut, tentunya bangsa Indonesia harus bersiap, bukan hanya pemerintah namun seluruh masyarakat. Apalagi Indonesia juga menghadapi MEA. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menyikapi hal tersebut adalah :

  • Mempersiapkan generasi penerus yang sehat. Generasi yang baru dan terbarukan sebagai sumber daya manusia. Generasi yang sehat mental dan sehat fisik. Bukan hanya tanggung jawab negara, namun juga keluarga dengan memberikan gizi yang baik, imunisasi yang baik, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan untuk merawat kesehatan. Pemerintah melakukan bagiannya dengan memberikan pelayanan kesehatan yang baik, dan terjangkau. Penyuluhan dan informasi yang terbuka tentang kesehatan. Pengawasan di bidang pelayanan kesehatan dan obat-obatan lebih diperjelas dan dipertegas regulasinya. Beberapa waktu lalu kita mednengar berita tentang vaksin palsu, obat-obatan palsu,dll. JIka hal tersebut tidak ditindak tegas bagaimana kesehatan generasi penerus bangsa? Apa membangun dengan generasi penerus yang sakit dan kekurangan gizi?
  • Memberikan pendidikan yang baik dan bermutu bagi generasi penerus. Dimulai dari keluarga dan juga tanggung jawab negara untuk menjamin hak setiap warga mendapatkan pendidikan minimal 12 tahun. Memperlengkapi generasi dengan soft skil dan pendidikan karakter, sehingga selain memilki kemapuan akademis juga memiliki potensi-potensi lain untuk maju dengan karakter yang baik dan sesuai karakter bangsa.
  • Menumbuhkan rasa cinta tanah air. Sesuai dengan nawacita yang ke- 8 presiden Jokowi –Jk, yaitu melakukan revolusi karakter bangsa  dengan mengedepankan aspek kewarganegaraan, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air.
  • Pemerintah menjaga dan memelihara semua aset bangsa Indonesia. Baik aset yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan.
  • Pemerintah mengembangkan dan memperbaharui sumber daya alam (SDA) untuk kelangsungan hidup generasi berikutnya.
  • Pembangunan infrastruktur/sarana-prasarana yang merata, sehingga penduduk tidak terfokus di satu daerah saja.
  • Menciptakan lapangan kerja dan bidang usaha. Menggandeng investor-investor untuk mengembangkan lapanagan kerja
  • Pengaturan laju penduduk. Indonesia dengan program KB dari BKKBN dikatakan cukup berhasil untuk mengendalikan jumlah penduduk. JIka Indonesia dapat konsisten dalam menekan angka fertilitas (kelahiran), maka ledakan penduduk dapat terkontrol dan pembanguan serta pemenuhan kebutuhan penduduk dapat lebih terjamin.

Mereka memanfaatkan bonus demografi

Bonus demografi yang dimanfaatkan dengan baik tentunya menjadi peluang untuk kemajuan negara tersebut. Beberapa negara memanfaatkan bonus demografi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Seperti Korea selatan yang terkenal dengan industri kreatifnya, musik, film, drama seri, boy band dan girl band, menjadi daya tarik Korea selatan sebagai tempat tujuan wisata. Pertumbuhan ekonominya sebelum demografi 7.3% menjadi 13.2% setelah bonus demografi. Singapura dari 8.2% menjadi 13.6% dan Thailand dari 6.6% menjadi 15.5% dengan bonus demografi (lihat disini).

Kuantitas dan Kualitas

Kuantitas jumlah penduduk harus diimbangi dengan kualitas penduduk tersebut. Kuantitas yang baik disertai kualitas menghasilkan pemberdayaan yang maksimal. Mari ciptakan generasi penerus bangsa yang siap menyambut tantangan dan masa depan. Bonus demografi, kuantitas yang berkualitas.

Referensi :

I Gede Astra dan Putu Indra. (2014). Geografi Bencana. Yogyakarta : Graha Ilmu
disnakertransduk.jatimprov.go.id

Facebook : andriana.rumintang
twitter  :andrianarumintang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun