Mohon tunggu...
andrianamaretha
andrianamaretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiwa

hai, aku seorang ekstrovert dan memiliki minat untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permasalahan Global Dalam Problematika Pembelajaran di Sekolah Dasar

20 Desember 2024   09:28 Diperbarui: 20 Desember 2024   09:27 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstract

The background to this research is driven by increasingly complex global problems such as waste, poverty, disability rights, sexual violence, global warming, mental health, and the development of artificial intelligence (AI) which affect various aspects of life and planetary sustainability. These issues require special attention in education, especially at the elementary school level, to form a generation that cares about and is responsive to world challenges. The aim of this research is to explore how global issues can be integrated into the learning curriculum in elementary schools and to identify effective teaching strategies. The method used is a qualitative descriptive approach with literature studies to collect data on global problems, followed by identification of educational problems and case studies to describe the implementation of issue-based learning. Qualitative data analysis was carried out to understand the relationship between global issues and basic education and to develop solutions and recommendations. The research results show that integrating global issues into the curriculum can increase student awareness, instill empathy, and develop critical thinking skills and problem-solving abilities. The proposed teaching strategies include practice-based approaches, the use of role-playing, mental health education, and interactive teaching about technology, aiming to equip students with the skills necessary to face the world's challenges in the future.

Keywords: education, global problems, elementary schools

Abstrak

Latar belakang penelitian ini didorong oleh semakin kompleksnya permasalahan global seperti sampah, kemiskinan, hak disabilitas, kekerasan seksual, pemanasan global, kesehatan mental, dan perkembangan artificial intelligence (AI) yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan dan keberlanjutan planet. Isu-isu ini menuntut perhatian khusus dalam pendidikan, khususnya di tingkat sekolah dasar, untuk membentuk generasi yang peduli dan tanggap terhadap tantangan dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi bagaimana permasalahan global dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah dasar serta untuk mengidentifikasi strategi pengajaran yang efektif. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi literatur untuk mengumpulkan data mengenai permasalahan global, diikuti dengan identifikasi masalah pendidikan dan studi kasus untuk menggambarkan implementasi pembelajaran berbasis isu. Analisis data kualitatif dilakukan untuk memahami hubungan antara isu-isu global dan pendidikan dasar serta untuk menyusun solusi dan rekomendasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi isu-isu global ke dalam kurikulum dapat meningkatkan kesadaran siswa, menanamkan empati, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta kemampuan memecahkan masalah. Strategi pengajaran yang diusulkan meliputi pendekatan berbasis praktik, penggunaan permainan peran, pendidikan kesehatan mental, dan pengajaran tentang teknologi secara interaktif, yang bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan dunia di masa depan.

Kata kunci: pendidikan, permasalahan gloal, sekolah dasar

PENDAHULUAN

Dunia modern menghadapi beragam permasalahan global yang semakin kompleks dan saling terkait. Isu-isu seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, degradasi lingkungan, hingga perkembangan teknologi yang tidak terkendali telah menjadi tantangan besar yang membutuhkan perhatian serius. Permasalahan global ini tidak hanya memengaruhi individu di berbagai belahan dunia, tetapi juga berdampak pada keberlanjutan planet secara keseluruhan. Sebagai isu lintas batas, permasalahan global menuntut solusi yang kolaboratif, berkelanjutan, dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan.

Dalam konteks pendidikan, khususnya di tingkat sekolah dasar, isu-isu global menjadi tantangan sekaligus peluang untuk membentuk generasi yang lebih peduli dan tanggap terhadap persoalan dunia. Sekolah dasar adalah fondasi penting dalam membangun pemahaman awal siswa tentang dunia di sekitar mereka. Berbagai permasalahan global, seperti sampah, kemiskinan, hak-hak disabilitas, kekerasan seksual, pemanasan global, kesehatan mental, dan perkembangan artificial intelligence (AI), dapat diintegrasikan dalam pembelajaran untuk membangun kesadaran siswa sejak dini.

Pendekatan pembelajaran berbasis isu global tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai empati, berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah. Artikel ini akan membahas bagaimana permasalahan global tersebut memengaruhi pendidikan dasar dan menawarkan strategi untuk mengintegrasikan isu-isu ini ke dalam kurikulum pembelajaran guna menciptakan generasi muda yang lebih peduli dan siap menghadapi tantangan dunia di masa depan.

METODE

Artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan berbagai metode, termasuk studi literatur untuk mengumpulkan data tentang permasalahan global lalu dilakukan identifikasi problematika pendidikan, serta studi kasus untuk memberikan gambaran praktis implementasi pembelajaran berbasis isu global. Analisis data kualitatif dilakukan untuk mengeksplorasi hubungan antara isu-isu global dan problematika pembelajaran, dengan fokus pada solusi dan rekomendasi praktis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil analisis menunjukkan bahwa permasalahan global memiliki dampak signifikan terhadap pembelajaran di sekolah dasar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Integrasi isu-isu global ke dalam kurikulum pembelajaran menawarkan peluang untuk meningkatkan kesadaran siswa sejak dini, namun juga menghadirkan berbagai tantangan yang memerlukan strategi khusus.  Didapatkan beberapa permasalahn global yang terjadi sebagai berikut:

1. Sampah

   Sampah, terutama limbah plastik, menjadi masalah global karena meningkatnya jumlah produksi limbah yang tidak terkelola dengan baik. Sampah mencemari lautan, merusak ekosistem, dan mengancam keanekaragaman hayati. Polusi plastik telah ditemukan di hampir seluruh penjuru dunia, dari sungai besar hingga samudra terdalam, menunjukkan skala masalah yang mendunia.

2. Kemiskinan

   Kemiskinan adalah permasalahan global karena memengaruhi hampir setiap negara di dunia. Ketimpangan ekonomi menghambat akses ke pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya, menciptakan siklus yang sulit diputus. Lebih dari 700 juta orang di dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem, menurut data PBB, menjadikannya tantangan serius bagi pembangunan berkelanjutan.

3. Hak Disabilitas

   Hak disabilitas adalah isu global karena penyandang disabilitas sering menghadapi diskriminasi, keterbatasan akses terhadap layanan dasar, dan pengabaian hak asasi. Masalah ini melintasi batas budaya dan negara, menuntut perhatian internasional untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan menghormati hak-hak semua individu

4. Kekerasan Seksual

   Kekerasan seksual menjadi masalah global karena prevalensinya yang tinggi di seluruh dunia, tanpa memandang gender, usia, atau latar belakang sosial. Isu ini berdampak pada kesehatan fisik dan mental korban, serta merusak struktur sosial masyarakat. Keberadaan budaya yang memaafkan atau menormalkan kekerasan seksual memperparah masalah ini di banyak negara.memahami cara melaporkan atau menghadapi situasi berbahaya. 

5. Pemanasan Global

   Pemanasan global adalah permasalahan global karena dampaknya dirasakan oleh seluruh planet, mulai dari kenaikan suhu, mencairnya es di kutub, hingga meningkatnya frekuensi bencana alam. Fenomena ini dipicu oleh emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, sehingga membutuhkan tindakan kolektif untuk mengurangi dampaknya.

6. Kesehatan Mental

   Kesehatan mental menjadi isu global karena semakin banyak orang yang mengalami gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Faktor-faktor seperti tekanan ekonomi, ketidakpastian, dan stigma terhadap kesehatan mental memperburuk situasi ini. Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental yang memadai membuat masalah ini menjadi tantangan lintas negara.

7. Artificial Intelligence (AI)

   Perkembangan kecerdasan buatan menjadi permasalahan global karena dampaknya yang luas terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pekerjaan, privasi, dan etika. AI membawa potensi besar untuk inovasi, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang penyalahgunaan, hilangnya lapangan kerja, dan ketidaksetaraan akses terhadap teknologi ini.

Permasalahan global seperti sampah, kemiskinan, hak disabilitas, kekerasan seksual, pemanasan global, kesehatan mental, dan artificial intelligence (AI) memiliki dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pembelajaran di sekolah dasar. Integrasi isu-isu ini ke dalam kurikulum menawarkan peluang besar untuk meningkatkan kesadaran siswa sejak dini terhadap tantangan dunia, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan berpikir kritis, empati, dan kemampuan memecahkan masalah.

Pembahasan

Berdasarkan beberapa permasalahan global yang telah dijabarkan, terdapat solusi pengajaran yang dapat diterapkan di sekolah dasar.

1. Sampah

Solusi untuk mengatasi permasalahan sampah yang dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar adalah melalui pembelajaran berbasis praktik di kelas dengan menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dalam aspek reduce, siswa diajarkan untuk mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah tidak dapat didaur ulang, seperti plastik sekali pakai. Pada aspek reuse, siswa diarahkan untuk menggunakan barang yang bisa digunakan berulang kali, seperti membawa kotak makan, botol tumbler, serta peralatan makan yang tidak berbahan plastik sekali pakai. Sedangkan pada aspek recycle, siswa dapat memanfaatkan sampah plastik yang sudah digunakan, seperti mendaur ulang botol plastik menjadi media tanam. Pendekatan ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang pengelolaan sampah, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini.

2. Kemiskinan

Solusi untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar adalah melalui pendekatan pembelajaran di kelas yang menanamkan pemahaman dan empati. Siswa perlu diperkenalkan dengan konsep kemiskinan, tantangan, dan penyebabnya melalui cerita, video, atau film yang menggambarkan situasi kemiskinan, serta diskusi dan tanya-jawab dalam mata pelajaran IPS atau PKN. Selanjutnya, permainan peran dapat digunakan untuk membantu siswa merasakan bagaimana hidup dengan keterbatasan dan mengembangkan rasa empati. Dalam kegiatan ini, siswa dapat memerankan peran sebagai orang miskin dan orang kaya, sehingga mereka memahami pentingnya saling tolong-menolong dan solidaritas. Selain itu, proyek kelas yang berfokus pada penggalangan bantuan atau ide-ide kreatif untuk membantu masyarakat yang membutuhkan juga dapat memperdalam pemahaman mereka tentang pentingnya mengatasi kemiskinan dan berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan mereka.

3. Hak Disabilitas

Solusi untuk mengatasi permasalahan hak disabilitas yang dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar adalah melalui pembelajaran di kelas yang mendukung inklusi dan empati. Siswa dapat diajarkan tentang berbagai jenis disabilitas melalui diskusi dan materi yang sesuai usia, yang membantu menghilangkan stereotip dan meningkatkan pemahaman mereka. Kegiatan yang melibatkan semua siswa, termasuk mereka yang disabilitas, seperti permainan kelompok atau proyek seni, dapat memperkuat interaksi dan empati antar siswa. Selain itu, menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang individu dengan disabilitas yang berhasil dapat memotivasi siswa dan menunjukkan bahwa perbedaan adalah sesuatu yang positif. Mengajarkan nilai-nilai empati melalui contoh dan situasi nyata, serta mengajak siswa untuk memahami perasaan orang lain dan bagaimana mendukung teman-teman mereka, juga penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan penuh pengertian.

4. Kekerasan Seksual

Solusi untuk mengatasi permasalahan kekerasan seksual yang dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar adalah melalui pendekatan pendidikan di kelas yang menekankan pentingnya pemahaman, empati, dan pemberdayaan. Pendidikan tentang batasan diri (body boundaries) sangat penting, di mana siswa diajarkan bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan orang lain tidak boleh menyentuh tanpa izin, serta memahami konsep "sentuhan baik" dan "sentuhan buruk". Pendidikan seksual yang sesuai usia, yang mencakup pemahaman dasar tentang anatomi tubuh, fungsi reproduksi, dan cara melindungi diri, juga perlu diperkenalkan. Pengembangan pendidikan karakter dan empati mengajarkan siswa untuk menghormati perbedaan, tidak menggunakan kekuatan fisik, dan menghindari intimidasi. Melibatkan orang tua dan guru dalam pendidikan ini juga penting, agar mereka dapat mendeteksi tanda-tanda kekerasan seksual dan tahu bagaimana bertindak jika terjadi kasus pada anak-anak. Terakhir, siswa perlu diajarkan untuk berbicara dan melapor jika mereka merasa tidak nyaman, dengan pendekatan yang membangun kepercayaan dan kenyamanan dalam berbagi pengalaman.

5. Global Warming

Solusi untuk mengatasi permasalahan sampah yang dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar melalui pembelajaran di kelas melibatkan pengenalan kebiasaan ramah lingkungan. Salah satunya adalah mengajarkan pentingnya hemat penggunaan listrik, di mana guru mengingatkan siswa untuk mematikan lampu, kipas, AC, komputer, TV, dan alat elektronik lainnya saat tidak digunakan, serta menempelkan stiker peringatan hemat energi di dekat alat-alat tersebut. Siswa juga diajarkan untuk menggunakan transportasi umum atau sepeda, dan membatasi penggunaan mobil serta sepeda motor hanya untuk jarak jauh, sementara untuk jarak dekat lebih baik berjalan kaki atau bersepeda. Hal ini membantu mengurangi emisi karbon dioksida dan karbon monoksida di atmosfer. Selain itu, guru mengajarkan cara menghemat air, seperti mematikan keran saat tidak digunakan dan menempelkan stiker hemat air di dekat kran. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya mengurangi sampah dan polusi, tetapi juga mendorong mereka untuk mengembangkan kebiasaan berkelanjutan sejak dini.

6. Kesehatan Mental

Solusi untuk mengatasi permasalahan perspektif global terkait kesehatan mental yang dapat diterapkan pada siswa sekolah dasar melalui pembelajaran di kelas melibatkan pendekatan yang mengedepankan kesejahteraan sosial dan emosional. Pendekatan Pembelajaran Sosial dan Emosional membantu siswa mengidentifikasi, mengelola, dan mengekspresikan emosi mereka secara sehat melalui permainan peran, kegiatan kelompok, dan diskusi kelas, sehingga mereka memahami pentingnya keseimbangan mental dan interaksi yang positif. Pendidikan kesehatan mental dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sebagai pelajaran rutin, misalnya dalam pendidikan jasmani, ilmu pengetahuan sosial, dan layanan konseling di sekolah. Hal ini mencakup diskusi tentang pentingnya tidur yang cukup, makan makanan sehat, dan aktivitas fisik. Selain itu, proyek seni kolaboratif dalam pembelajaran seperti P5 dapat membantu siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat karya seni besar, seperti mural atau kolase, yang mewakili berbagai emosi atau pengalaman mereka terkait kesehatan mental. Aktivitas ini mengajarkan kolaborasi, ekspresi diri, dan pentingnya kerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Pendekatan ini bertujuan membekali siswa dengan keterampilan untuk menjaga kesehatan mental mereka sejak dini dan memahami pentingnya dukungan sosial.

7. Artificial Itelligence

Solusi untuk mengatasi permasalahan pemahaman tentang artificial intelligence (AI) di kalangan siswa sekolah dasar dapat diterapkan melalui pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif di kelas. Salah satunya adalah dengan mengenalkan konsep AI melalui game dan aplikasi edukatif yang dirancang untuk membantu siswa memahami bagaimana AI bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Game dan aplikasi ini dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus mendidik, mengajarkan siswa cara kerja AI secara sederhana. Selain itu, penggunaan video animasi yang pendek dan mudah dipahami, seperti yang tersedia di YouTube atau platform edukasi lainnya, juga dapat membantu siswa memahami konsep AI dengan ilustrasi visual yang menarik. Dengan pendekatan ini, siswa dapat lebih mudah mengerti bagaimana teknologi AI berfungsi dan pentingnya pengaruhnya di dunia modern, sehingga mereka dapat mengembangkan pemahaman yang positif dan kritis tentang teknologi ini sejak dini.

SIMPULAN

Simpulan

Permasalahan global seperti sampah, kemiskinan, hak disabilitas, kekerasan seksual, pemanasan global, kesehatan mental, dan kecerdasan buatan (AI) memiliki dampak signifikan terhadap pembelajaran di sekolah dasar dan memerlukan pendekatan yang integratif dalam kurikulum. Solusi yang diterapkan melalui pendidikan di kelas, seperti pengenalan konsep dasar melalui diskusi, permainan peran, proyek kolaboratif, dan penggunaan teknologi edukatif, dapat membantu siswa memahami dan mengembangkan empati serta keterampilan kritis untuk mengatasi isu-isu tersebut. Integrasi pengajaran ini tidak hanya meningkatkan kesadaran siswa tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting yang akan membekali mereka untuk berkontribusi dalam menghadapi tantangan global di masa depan.

Saran

Saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan pembelajaran tentang isu-isu global di sekolah dasar mencakup peningkatan pelatihan guru agar mampu mengintegrasikan topik-topik tersebut dengan metode yang menarik dan efektif. Penggunaan teknologi, seperti aplikasi edukatif dan video animasi, dapat membantu siswa memahami konsep yang kompleks secara menyenangkan. Pendekatan holistik dalam kurikulum, yang mencakup pendidikan karakter dan empati, penting untuk membentuk siswa yang peduli sosial. Kolaborasi dengan orang tua dan komunitas juga dapat memperkuat pembelajaran dan penerapan nilai di kehidupan sehari-hari. Proyek kelas dan kegiatan praktis, seperti kampanye pengurangan sampah dan program penggalangan dana, membantu siswa merasakan dampak positif dari tindakan mereka. Penekanan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis dan kolaborasi, penting untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global. Terakhir, pemantauan dan evaluasi berkala diperlukan untuk menyesuaikan metode pembelajaran agar lebih relevan dan efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa.

RUJUKAN

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/85-dampak-plastik-terhadap-lingkungan?utm_source https://www.kompas.com/global/read/2024/10/17/172700970/pbb--1-1-miliar-orang-hidup-dalam-kemiskinan-akut-separo-tinggal-di?utm_source

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun