Strategi dalam organisasi dapat dipahami melalui struktur hierarkis yang menggambarkan tingkatannya. Pada puncak piramida strategi terdapat level korporat, yang diisi oleh chief executive officer (CEO). Di bawah CEO terdapat level divisi, diisi oleh presiden divisi atau wakil presiden eksekutif. Lebih bawah lagi adalah level fungsional, yang mencakup manajer keuangan, pemasaran, penelitian dan pengembangan, manufaktur, sistem informasi, dan sumber daya manusia (SDM). Pada dasar piramida ada level operasional, diisi oleh manajer pabrik, manajer penjualan, dan manajer produksi.
 1. Strategi Integrasi
*Integrasi ke Depan (Forward Integration)*: Mencakup usaha perusahaan untuk memperoleh atau meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer. Strategi ini cocok diterapkan saat distributor yang ada mahal, tidak andal, atau tidak memenuhi kebutuhan perusahaan, serta ketika perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola distribusi sendiri.
*Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)*: Melibatkan akuisisi atau peningkatan kendali atas pesaing. Diterapkan saat perusahaan bisa mencapai karakteristik monopolistik tanpa tantangan pemerintah, dan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola bisnis yang diakuisisi.
*Integrasi ke Belakang (Backward Integration)*: Mencari kepemilikan atau kontrol lebih atas pemasok perusahaan. Strategi ini cocok saat pemasok tidak andal, terlalu mahal, atau tidak memenuhi kebutuhan perusahaan.
 2. Strategi Intensif
*Penetrasi Pasar (Market Penetration)*: Meningkatkan pangsa pasar produk atau layanan yang ada melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini efektif saat pasar saat ini tidak jenuh dan penggunaan pelanggan dapat ditingkatkan.
*Pengembangan Pasar (Market Development)*: Memperkenalkan produk atau layanan yang ada ke wilayah geografis baru. Strategi ini cocok jika ada jaringan distribusi yang dapat diandalkan dan pasar baru yang belum tersentuh.
*Pengembangan Produk (Product Development)*: Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki produk atau layanan saat ini atau mengembangkan yang baru. Cocok diterapkan saat perusahaan memiliki produk yang sukses pada tahap dewasa dalam siklus hidup produk dan bersaing dalam industri dengan perkembangan teknologi yang cepat.